v
Zaman Verlichting (zaman pencerahan)
di dalam sejarah Eropa didahului dengan zaman reformasi yang terjadi pada
pertengahan pertama abad ke-16 hingga permulaan pertengahan kedua dari dari
abad ke-18. Pada zaman reformasi ini kekuasaan gereja dan raja-raja menjadi
sasaran kritik.
v
Hobbes dikenal sebagai pelopor
dengan gagasannya mengenai Negara, ia juga pelopor dalam gagasannya tentang religi.
v
Pemikiran abad 18 memberikan perhatian lebih pada pentingnya rasio dan
bertindak berdasarkan pertimbangan rasio. dan merupakan abad penemuan dimana para ahli mengadakan perjalanan
ke dunia tropis yang jauh demi mendapatkan pengetahuan yang lebih banyak
tentang dunia.
v
Definisi dari religi adalah semua
gagasan yang berkaitan dengan kenyataan yang tidak dapat ditentukan secara
empiris dan semua gagasan tentang perbuatan yang bersifat dugaan semacam itu,
dianggap benar. Dan religi dapat pandang dari 2 sisi yakni sebagai religi pada
umumnya atau sebagai gejala manusiawi yang muncul secara umum. Namun religi bisa
juga dilihat sebagai gagasan dan kebiasaan yang
muncul pada suatu kelompok manusia tertentu. Dengan demikian sebagaimana
budaya, religi terikat pada kelompok, meskipun dalam bentuk metafisika yang
belum menentu batasnya dengan kemungkinan individualisasi yang sangat ekstrem.
v Gagasan dasar tentang religi pada zaman
pencerahan merupakan hasil renungan falsafi yang mempunyai 2 pokok: pertama,
bahwa religi adalah bagian hidup kesusilaan manusia dan memiliki nilai susila
yang tinggi. Gagasan ini dikupas secara tuntas antara lain oleh filsafat Kant.
Religi mewakili nilai-nilai dan bukan mewakili suatu sistem ilmu pengetahuan,
dan nilai-nilai itulah yang terpenting. Pikiran utama kedua, bahwa religi
adalah masalah yang tergolong dalam alam manusia. Dikemukakan adanya religi
ilmiah yang ditandai oleh tiga kebenaran utama: percaya bahwa tuhan itu ada,
percaya pada hukum kesusilaan ilmiah, dan pada roh yang abadi.
Buku yang terbit
berkaitan dengan ‘seputar’ religi pada zaman ini adalah Du Culte des Dieux
fetiches (Tentang Pemujaan Berhala/Fetisy) oleh Charles de Brosses.
Dan kemudian 2 jilid buku karya Conrad Meiners yang berjudul Allgemeine
kritische Geschichte der Religionen (sejarah kritis umum religi) yang
terbit tahun 1806/07. Namun pendapat-pendapatnya pada pokoknya sama seperti
pendapat de Brosses, dan dengan karyanya, Meiners tidak banyak membawa hal-hal
baru, begitupula dibidang metode tidak ada perkembangan yang maju.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar