CATATAN
KAKI DAN BIBLIOGRAFI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Kegiatan dokumentasi menghasilkan suatu jenis pustaka yang
disebut publikasi sekunder. Pengertian publikasi sekunder adalah suatu jenis
publikasi yang merujuk pada publikasi primer
atau bahan pusaka yang diterbitkan, biasanya berisi gambaran atau
deskripsi mengenai publikasi primer. Dengan demikian publikasi sekunder tidak
dapat berdiri sendiri tanpaadanya bahan pustaka primer. Bentuk dokumentasi
koleksi perpustakaan dapat berupa daftar katalog, bibliografi, daftar isi /
judul artikel, kumpulan abstrak, direktori dan sebagainya.
1.2. Rumusan
Masalah
1. Apa yang
disebut catatan kaki dan bibliografi ?
2. Apa
tujuan dan fungsi pembuatan catatan kaki dan bibliografi ?
3.
Bagaimana cara / teknik pembuatan catatan kaki dan bibliografi ?
1.3. Tujuan
1.
Supaya kitalebih mengetahui apa itu catatan kaki dan Bibliografi.
2. Agar
kita dapat membuat bibliografi atau catatan kaki.
3.
Agar kita dapat mengetahui apa fungsi dan tujuan pembuatan catatan kaki atau
bibliografi.
4.
Agar kita tidak bingung jika menemukan catatan kaki dalam buku yang kita baca.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1. CATATAN
KAKI
2.1.1.
Pengertian Catatan Kaki
Catatan kaki adalah keterangan –
keterangan atas teks karangan yang ditempatkan pada kaki halaman karangan yang
bersangkutan.[1]Bila
keterangan semacam itu ditempatkan pada akhir bab atau akhir karangan, maka
catatan atau keterangan semacam itu disebut saja keterangan. Catatan kaki
sementara itu bukan semata – mata dimaksudkan untuk menunjuk sumber tempat
terdapatnya sebuah kutipan, tetapi dapat juga dipakai untuk memberi keterangan
– keterangan lainnya terhadap teks. Sebab itu catatan kaki dan bagian dari teks
yang akan diberi penjelasan itu terdapat suatu hubungan yang sangat erat.
Hubungan antara catatan kaki dan teks yang dijelaskan itu biasanya dinyatakan
dengan nomor – nomor penunjuk yang sama, baik yang terdapat dalam teks maupun
yang terdapat dalam catatan kaki itu sendiri.Selain mempergunakan nomor – nomor
penunjukan, hubungan itu kadang – kadang dinyatakan pula dengan menggunakan tanda
asterik atau tanda bintang (*).
2.1.2. Tujuan
Pembuatan Catatan Kaki
Pada dasarnya sebuah catatan kaki dibuat dengan maksud dan
tujuan sebagai berikut :
1.Untuk menyusun pembuktian.
1.Untuk menyusun pembuktian.
2.Menyatakan utang budi.
3.Menyampaikan
keterangan tambahan.
4.Merujuk
bagian lain dari teks.
2.1.3. Prinsip
Membuat Catatan Kaki
Untuk membuat catatan kaki,perlu diperhatikan beberapa
prinsip berikut yaitu :
1. Hubungan
catatan kaki dan teks.
Hubungan
pada catatan kaki dengan teks dinyatakan dengan mempergunakan nomor urut
penunjuk baik yang terdapat dalam teks maupun yang terdapat pada catatan kaki.
Baik nomor penunjuk dalam teks maupun nomor penunjuk pada catatan kaki selalu
ditempatkan agak ke atas setengan spasi dari teks.
2. Nomor
urut penunjukkan.
Hal kedua yang perlu diperhatikan adalah
bagaimana menuliskan nomor urut penunjukan. Bila mempergunakan nomor urut, maka
sebaiknya nomor urut itu berlaku untuk tiap bab, atau yang berlaku untuk
seluruh karangan,masing – masing mempunyai konsekuensi sendiri – sendiri.
2.1.4.Teknik
Pembuatan Catatan Kaki
Prinsip lain yang harus diketahui adalah
teknik pembuatan catatan kaki itu sendiri. Untuk membuat sebuah naskah yang
diketik ada beberapa persyaratan yang perlu diketahui adalah sebagai berikut :
1. Harus
disediakan ruang atau tempat secukupnya pada kaki halaman tersebut sehingga
margin bawah tidak boleh lebih sempit dari 3 cm sesudah diketik baris terakhir
dari catatan kaki.
2. Sesudah
baris terakhir dari teks, dalam jarak 3
spasi harus dibuat sebuah garis mulai dari margin kiri sepanjang 15 ketikan
dengan huruf pika atau 18 ketikan dengan huruf elite [--------------------]
3. Dalam jarak
dua spasi dari garis tadi, dalam jarak 5 – 7 ketikan dari margin kiri diketik
nomor penunjukkan.
4. Langsung
sesudah nomor penunjukkan, setengah spasi ke bawah mulai diketik baris pertama
dari catatan kaki.
5. Jarak antar
baris dalam catatan kaki adalah spasi rapat, sedangkan jarak antar catatan kaki
pada halaman yang sama(kalau ada) adalah dua spasi.
6. Baris kedua
dari tiap catatan kaki selalu dimulai dari margin kiri.
ContohCatatanKaki
:
1. Taufiq
Ismail, Bahasa Indonesia,Jakarta:
PustakaSetia, 2011, Hlm 18.
2. Ibid,Hlm. 21.
3. Ibid.
4. Abd Al
WahhabKhalaf, MembacaCepat Serta Efisien,
Bandung: CahayaBaru, 1986, Hlm. 25.
5. Taufiq
Ismail, Op Cit, Hlm 19.
6. Abd Al
WahhabKhalaf, Loc Cit.
2.2.
BIBLIOGRAFI
2.2.1.
Pengertian Bibliografi
Kata bibliografi berasal dari bahasa Yunani yaitu biblionyang berarti buku dan grapheinyang berarti menulis. Maka kata
bibliografi secara harfiah berarti penulisan buku. Dalam hal ini maka
bibliografi berarti kegiatan teknis membuat deskripsi untuk suatu cantuman
tertulis atau pustaka yang telah diterbitkan, yang tersusun secara sistematik
berupa daftar menurut aturan yang dikehendaki.[2]
Ada pendapat lain mengatakan yang dimaksud dengan
bibliografi atau daftar kepustakaan adalah sebuah daftar yang berisi judul –
judul buku, artikel – artikel, dan bahan
– bahan penerbitan lainnya yang
mempunyai pertalian dengan sebuah karangan atau sebagian dari karangan yang
tengah digarap. Bagi seorang awam, bibliografi mungkin tidak penting artinya,
tetapi bagi seorang sarjana,seorang calon sarjana,atau seorang cendikiawan
bibliografi itu merupakan suatu hal yang sangat penting. Melalui daftar
kepustakaan yang disertakan pada akhir tulisan itu, para sarjana atau para
cendikiawan dapat melihat kembali pada sumber aslinya. Mereka dapat menetapkan
apakah sumber itu sesungguhnya mempunyai pertalian dengan isi pembahasan itu,
dan apakah bahan itu dikutip dengan benar atau tidak. Dan sekaligus dengan cara
itu pembaca dapat memperluas pula horison pengetahuannya dengan bermacam –
macam referensi itu.
2.2.2. Fungsi
Bibliografi
Fungsi sebuah
bibliografi yaitu berfungsi sebagai pelengkap dari sebuah catatan kaki. Mengapa
bibliografi dikatakan sebagai pelengkap dari sebuah catatan kaki ? Karena bila
seorang pembaca ingin mengetahui lebih lanjut tentang referensi yang terdapat
pada catatan kaki, maka ia dapat mencarinya dalam bibliografi. Dalam
bibliografi ia dapat mengetahui keterangan
– keterangan yang lengkap
mengenai buku atau majalah tersebut.
2.2.3. Unsur –
unsur Bibliografi
Dalam penyusunan bibliografi ada beberapa hal yang harus
diketahui oleh penulis yang harus dimasukkan dalam sebuah bibliografi yaitu
adalah sebagai berikut :
1. Nama
pengarang yang dikutip secara lengkap.
2. Judul
buku,termasuk judul tambahannya.
3. Data
Publikasi: penerbit, tempat terbit, tahun terbit, cetakan ke berapa, nomor,
jilid, dan jumlah halaman buku tersebut.
4. Untuk sebuah
artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan, nama majalah, jilid,
nomor dan tahun.
2.2.4. Jenis –
jenis Bibliografi
Dari segi cara penyajian dan uraian deskripsinya,
bibliografi dibagi menjadi 2 yaitu sebagai berikut :
1.
Bibliografi
Deskriptif
Yaitu bibliografi
yang dilengkapi deskripsi singkat yang didapat dari gambaran fisik yang tertera
atau tertulis dalam bahan pustaka.
2.
Bibliogarfi
Evaluatif
Yaitu
bibliografi yang dilengkapi dengan evaluasi tentang suatu bahan.
2.2.5.Penyusunan
Bibliografi
Untuk menyusun sebuah daftar bibliografi ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan yaitu sebagai berikut :
1. Nama pengarang diurutkan menurut urutan alfabet. Nama
yang dipakai dalam urutan itu adalah nama Keluarga.
2. Bila tidak ada pengarang,maka judul buku atau artikel
yang dimasukkan dalam urutan alfabet. Perhatikan bahwa kata – kata
sandang dalam bahasa – bahasa barat tidak diperhitungkan untuk penyusunan ini.
3. Jika untuk seorang pengarang terdapat lebih dari satu
bahan referensi, maka untuk referensi yang kedua dan seterusnya, nama pengarang
tidak perlu diikut – sertakan,tetapi diganti dengan garis sepanjang 5 atau 7
ketikan.
4. Jarak antara baris dengan baris untuk satu referensi
adalah satu spasi. Tetapi jarak antara pokok dengan pokok yang lain adalah dua
spasi.
5. Baris pertama dimulai dari margin kiri. Baris kedua dan
seterusnya dari tiap pokok harus dimasukkan kedalam sebanyak tiga atau empat
ketikkan.
ContohBibliografi :
1. Marahimin, Ismail . 1996. MenulisSecaraPopuler . Jakarta: DuniaPustaka Jaya.
2. ____________. A Course in Modern Linguistics . New
York : the Mac Millan Company, 1963.
3. Dawud, dkk. 2004. BahasadanSastraIndonesia
:Untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
4.Wiyanto, Asul. 2002. TerampilBermain
Drama. Jakarta: Grasindo.
5. ________. The Phonetis of English. Cambridge: W.Heffer ,
1945. 148 Halaman
BAB
III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari penjelasan yang telah dipaparkan sebelumnya penulis
dapat menyimpulkan beberapa hal yaitu :
* Sangat penting untuk kita mengetahui tentang apa itu
catatan kaki dan apa itu bibliografi.
* Ternyata dalam pembuatan bibliografi ada unsur – unsur
yang harus diperhatikan sebelum membuat
bibliografi.
* Ternyata belajar mengenai pembuatan catatan kaki dan
bibliografi mempunyai banyak fungsi serta tujuannya.
3.2. Saran
Harapan kami semoga makalah ini dapat membantu menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki
bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan karena pengalaman yang kami miliki sangat
kurang. Oleh karena itu kami mengharapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan - masukan
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Setyaningsih.
Titik. 2011. Bahasa Indonesia. Solo:
Romiz Aisy.
Keraf. Gorys.
1994. Komposisi. NTT: Nusa Indah.
Vinaafryano’s dipublikasikan pada
11 / 11/ 2012.http://vinaafryani.wordpress.com/. diakses pada
01/09/2013,14:30
Tidak ada komentar:
Posting Komentar