Sabtu, 28 Desember 2013

CATATAN KAKI DAN BIBLIOGRAFI

CATATAN KAKI DAN BIBLIOGRAFI

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang
Kegiatan dokumentasi menghasilkan suatu jenis pustaka yang disebut publikasi sekunder. Pengertian publikasi sekunder adalah suatu jenis publikasi yang merujuk pada publikasi primer  atau bahan pusaka yang diterbitkan, biasanya berisi gambaran atau deskripsi mengenai publikasi primer. Dengan demikian publikasi sekunder tidak dapat berdiri sendiri tanpaadanya bahan pustaka primer. Bentuk dokumentasi koleksi perpustakaan dapat berupa daftar katalog, bibliografi, daftar isi / judul artikel, kumpulan abstrak, direktori dan sebagainya.

1.2. Rumusan Masalah
            1. Apa yang disebut catatan kaki dan bibliografi ?
            2. Apa tujuan dan fungsi pembuatan catatan kaki dan bibliografi ?
            3. Bagaimana cara / teknik pembuatan catatan kaki dan bibliografi ?

1.3. Tujuan
            1. Supaya kitalebih mengetahui apa itu catatan kaki dan Bibliografi.
            2. Agar kita dapat membuat bibliografi atau catatan kaki.
3. Agar kita dapat mengetahui apa fungsi dan tujuan pembuatan catatan kaki atau bibliografi.
4. Agar kita tidak bingung jika menemukan catatan kaki dalam buku yang kita baca.


BAB II
PEMBAHASAN
2.1. CATATAN KAKI
2.1.1. Pengertian Catatan Kaki
Catatan kaki adalah keterangan – keterangan atas teks karangan yang ditempatkan pada kaki halaman karangan yang bersangkutan.[1]Bila keterangan semacam itu ditempatkan pada akhir bab atau akhir karangan, maka catatan atau keterangan semacam itu disebut saja keterangan. Catatan kaki sementara itu bukan semata – mata dimaksudkan untuk menunjuk sumber tempat terdapatnya sebuah kutipan, tetapi dapat juga dipakai untuk memberi keterangan – keterangan lainnya terhadap teks. Sebab itu catatan kaki dan bagian dari teks yang akan diberi penjelasan itu terdapat suatu hubungan yang sangat erat. Hubungan antara catatan kaki dan teks yang dijelaskan itu biasanya dinyatakan dengan nomor – nomor penunjuk yang sama, baik yang terdapat dalam teks maupun yang terdapat dalam catatan kaki itu sendiri.Selain mempergunakan nomor – nomor penunjukan, hubungan itu kadang – kadang dinyatakan pula dengan menggunakan tanda asterik atau tanda bintang (*).
2.1.2. Tujuan Pembuatan Catatan Kaki
Pada dasarnya sebuah catatan kaki dibuat dengan maksud dan tujuan sebagai berikut :
            1.Untuk menyusun pembuktian.
2.Menyatakan utang budi.
            3.Menyampaikan keterangan tambahan.
            4.Merujuk bagian lain dari teks.
2.1.3. Prinsip Membuat Catatan Kaki
Untuk membuat catatan kaki,perlu diperhatikan beberapa prinsip berikut yaitu :
            1. Hubungan catatan kaki dan teks.
            Hubungan pada catatan kaki dengan teks dinyatakan dengan mempergunakan nomor urut penunjuk baik yang terdapat dalam teks maupun yang terdapat pada catatan kaki. Baik nomor penunjuk dalam teks maupun nomor penunjuk pada catatan kaki selalu ditempatkan agak ke atas setengan spasi dari teks.
            2. Nomor urut penunjukkan.
              Hal kedua yang perlu diperhatikan adalah bagaimana menuliskan nomor urut penunjukan. Bila mempergunakan nomor urut, maka sebaiknya nomor urut itu berlaku untuk tiap bab, atau yang berlaku untuk seluruh karangan,masing – masing mempunyai konsekuensi sendiri – sendiri.
2.1.4.Teknik Pembuatan Catatan Kaki
              Prinsip lain yang harus diketahui adalah teknik pembuatan catatan kaki itu sendiri. Untuk membuat sebuah naskah yang diketik ada beberapa persyaratan yang perlu diketahui adalah sebagai berikut :
1. Harus disediakan ruang atau tempat secukupnya pada kaki halaman tersebut sehingga margin bawah tidak boleh lebih sempit dari 3 cm sesudah diketik baris terakhir dari catatan kaki.
2. Sesudah baris terakhir  dari teks, dalam jarak 3 spasi harus dibuat sebuah garis mulai dari margin kiri sepanjang 15 ketikan dengan huruf pika atau 18 ketikan dengan huruf elite [--------------------]
3. Dalam jarak dua spasi dari garis tadi, dalam jarak 5 – 7 ketikan dari margin kiri diketik nomor penunjukkan.
4. Langsung sesudah nomor penunjukkan, setengah spasi ke bawah mulai diketik baris pertama dari catatan kaki.
5. Jarak antar baris dalam catatan kaki adalah spasi rapat, sedangkan jarak antar catatan kaki pada halaman yang sama(kalau ada) adalah dua spasi.
6. Baris kedua dari tiap catatan kaki selalu dimulai dari margin kiri.

ContohCatatanKaki :
1. Taufiq Ismail, Bahasa Indonesia,­Jakarta: PustakaSetia, 2011, Hlm 18.
2. Ibid,Hlm. 21.
3. Ibid.
4. Abd Al WahhabKhalaf, MembacaCepat Serta Efisien, Bandung: CahayaBaru, 1986, Hlm. 25.
5. Taufiq Ismail, Op Cit, Hlm 19.
6. Abd Al WahhabKhalaf, Loc Cit.

2.2. BIBLIOGRAFI
2.2.1. Pengertian Bibliografi
Kata bibliografi berasal dari bahasa Yunani yaitu biblionyang berarti buku dan grapheinyang berarti menulis. Maka kata bibliografi secara harfiah berarti penulisan buku. Dalam hal ini maka bibliografi berarti kegiatan teknis membuat deskripsi untuk suatu cantuman tertulis atau pustaka yang telah diterbitkan, yang tersusun secara sistematik berupa daftar menurut aturan yang dikehendaki.[2]
Ada pendapat lain mengatakan yang dimaksud dengan bibliografi atau daftar kepustakaan adalah sebuah daftar yang berisi judul  –  judul buku, artikel – artikel, dan bahan  –  bahan penerbitan lainnya yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan atau sebagian dari karangan yang tengah digarap. Bagi seorang awam, bibliografi mungkin tidak penting artinya, tetapi bagi seorang sarjana,seorang calon sarjana,atau seorang cendikiawan bibliografi itu merupakan suatu hal yang sangat penting. Melalui daftar kepustakaan yang disertakan pada akhir tulisan itu, para sarjana atau para cendikiawan dapat melihat kembali pada sumber aslinya. Mereka dapat menetapkan apakah sumber itu sesungguhnya mempunyai pertalian dengan isi pembahasan itu, dan apakah bahan itu dikutip dengan benar atau tidak. Dan sekaligus dengan cara itu pembaca dapat memperluas pula horison pengetahuannya dengan bermacam – macam referensi itu.
2.2.2. Fungsi Bibliografi
Fungsi  sebuah bibliografi yaitu berfungsi sebagai pelengkap dari sebuah catatan kaki. Mengapa bibliografi dikatakan sebagai pelengkap dari sebuah catatan kaki ? Karena bila seorang pembaca ingin mengetahui lebih lanjut tentang referensi yang terdapat pada catatan kaki, maka ia dapat mencarinya dalam bibliografi. Dalam bibliografi ia dapat mengetahui keterangan  –  keterangan yang lengkap mengenai buku atau majalah tersebut.
2.2.3. Unsur – unsur Bibliografi
Dalam penyusunan bibliografi ada beberapa hal yang harus diketahui oleh penulis yang harus dimasukkan dalam sebuah bibliografi yaitu adalah sebagai berikut :
            1. Nama pengarang yang dikutip secara lengkap.
            2. Judul buku,termasuk judul tambahannya.
3. Data Publikasi: penerbit, tempat terbit, tahun terbit, cetakan ke berapa, nomor, jilid, dan jumlah halaman buku tersebut.
4. Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan, nama majalah, jilid, nomor dan tahun.
2.2.4. Jenis – jenis Bibliografi
Dari segi cara penyajian dan uraian deskripsinya, bibliografi dibagi menjadi 2 yaitu sebagai berikut :
1.      Bibliografi Deskriptif
Yaitu bibliografi yang dilengkapi deskripsi singkat yang didapat dari gambaran fisik yang tertera atau tertulis dalam bahan pustaka.

2.      Bibliogarfi Evaluatif
Yaitu bibliografi yang dilengkapi dengan evaluasi tentang suatu bahan.
2.2.5.Penyusunan Bibliografi
Untuk menyusun sebuah daftar bibliografi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu sebagai berikut :
1. Nama pengarang diurutkan menurut urutan alfabet. Nama yang dipakai dalam urutan itu adalah nama Keluarga.
2. Bila tidak ada pengarang,maka judul buku atau artikel yang dimasukkan dalam urutan alfabet. Perhatikan bahwa kata  –  kata sandang dalam bahasa – bahasa barat tidak diperhitungkan untuk penyusunan ini.
3. Jika untuk seorang pengarang terdapat lebih dari satu bahan referensi, maka untuk referensi yang kedua dan seterusnya, nama pengarang tidak perlu diikut – sertakan,tetapi diganti dengan garis sepanjang 5 atau 7 ketikan.
4. Jarak antara baris dengan baris untuk satu referensi adalah satu spasi. Tetapi jarak antara pokok dengan pokok yang lain adalah dua spasi.
5. Baris pertama dimulai dari margin kiri. Baris kedua dan seterusnya dari tiap pokok harus dimasukkan kedalam sebanyak tiga atau empat ketikkan.
ContohBibliografi :
1. Marahimin, Ismail . 1996. MenulisSecaraPopuler . Jakarta: DuniaPustaka Jaya.
2.  ____________. A Course in Modern Linguistics . New York : the Mac Millan Company, 1963.
3. Dawud, dkk. 2004. BahasadanSastraIndonesia :Untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
4.Wiyanto, Asul. 2002. TerampilBermain Drama. Jakarta: Grasindo.
5. ­________. The Phonetis of English. Cambridge: W.Heffer , 1945. 148 Halaman


BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dari penjelasan yang telah dipaparkan sebelumnya penulis dapat menyimpulkan beberapa hal yaitu :
* Sangat penting untuk kita mengetahui tentang apa itu catatan kaki dan apa itu bibliografi.
* Ternyata dalam pembuatan bibliografi ada unsur – unsur yang harus   diperhatikan sebelum membuat bibliografi.
* Ternyata belajar mengenai pembuatan catatan kaki dan bibliografi mempunyai banyak fungsi serta tujuannya.

3.2. Saran
Harapan kami semoga makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu kami mengharapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan - masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.


DAFTAR PUSTAKA

Setyaningsih. Titik. 2011. Bahasa Indonesia. Solo: Romiz Aisy.
Keraf. Gorys. 1994. Komposisi. NTT: Nusa Indah.
Vinaafryano’s dipublikasikan pada 11 / 11/ 2012.http://vinaafryani.wordpress.com/. diakses pada 01/09/2013,14:30



[1]Prof.Dr.Gorys Keraf. Komposisi,1994,Hlm.193
[2]Ibid.Hlm 153


Disusun Oleh :
Erna Lili Maulana 
Risma Wahyu Lestari 
Rista 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar