Sabtu, 04 Januari 2014

ISIM ISYARAH (KATA TUNJUK)

ISIM ISYARAH (KATA TUNJUK)

BAB I
1.      Latar belakang
Isim isyarah ialah isim yang menunjukan sesuatu yang tertentu baik secara nyata dengan tangan atau yang lain apabila yang ditunjuk itu berada di hadapan orang yang menunjuk. Atau penunjukan itu secara tidak nyata (maknawi) apabila yang di tunjuk itu memang tidak nyata atau sesuatu yang di tunjuk itu tidak berada dihadapan orang yang menunjuk.
Al-syarah, yaitu kata-kata yang di gunakan untuk menunjukan orang, benda, atau apa saja yang letaknya relatif dekat, sedang, atau jauh sekali dari  si pembaca,
Isim isyarah lafal  أولاء(dengan alif mamdudah) boleh dibaca أولي  (dengan alif maqshurah) dan yang pertama lebih fasih dari pada yang kedua. Lafal     أولاء  dapat berlaku untuk menunjuk kepada yang berakal dan yang tidak berakal.
2.      Rumusan masalah
                                                                             
a.       Pengertian isim isyarah ?
b.      Tingkatan isim yang di tunjuk ?
BAB II
1.      Pengertian isim isyarah
Isim isyarah ialah isim yang menunjukan sesuatu yang tertentu baik secara nyata dengan tangan atau yang lain apabila yang ditunjuk itu berada di hadapan orang yang menunjuk. Atau penunjukan itu secara tidak nyata (maknawi) apabila yang di tunjuk itu memang tidak nyata atau sesuatu yang di tunjuk itu tidak berada dihadapan orang yang menunjuk[1].
Al-syarah, yaitu kata-kata yang di gunakan untuk menunjukan orang, benda, atau apa saja yang letaknya relatif dekat, sedang, atau jauh sekali dari  si pembaca, kata-katayang di gunakan sebagaiberikut[2]:
         = ini (laki-laki)
         = ini (dua laki-laki)
         = ini (perempuan/sesuatu)
         = ini (dua perempuan/sesuatu)
         = ini (jamak orang)
         = itu (jamak orang)
         = itu (laki-laki)
         = itu (perempuan/sesuatu)
         = di sini
         = di sana
         = jauh di sana







Untuk memperjelas pengertian dan sekaligus gambaran mengenai isim isyarah, maka ada baiknya kita perhatikan beberapa contoh dalam kolom berikut ini:
No
Isim isyarah
Dalalah
Artinya
Marfu’
Manshub
Majrur
A


B



C
ذاَ

ذَانِ


ذِهْ
ذَا

ذَيْنِ


ذِهْ
ذا

ذَيْنِ


ذِهْ
Mufrad mudzakkar

Mursanna mudzakkar


Mufradah muannatsah
Itu satu laki-laki

Itu dua laki-laki


Itu satu erempuan

No
Isim isyarah
Dalalah
Artinya
Marfu’
Manshab
Majrur
D


E




F





G
تِهْ

تان


اولاء



أولي
تِهْ

تَيْنِ


اولاء



أولي

تِهْ

تَيْنِ


اولآء



أولي
Mufrad muannatsah

Mutsanna muannats



Jamak (lk/pr) baik berakal atau  tidak


Jamak (lk/pr) baik berakal atau tidak
Ini satu perempuan

Itu berdua




Mereka




mereka

Isim isyarah lafal  أولاء(dengan alif mamdudah) boleh dibaca أولي  (dengan alif maqshurah) dan yang pertama lebih fasih dari pada yang kedua. Lafal     أولاء  dapat berlaku untuk menunjuk kepada yang berakal dan yang tidak berakal[3], seperti:




a.       Allah berfirman:
y7Í´¯»s9'ré& 4n?tã Wèd `ÏiB öNÎgÎn/§ ( y7Í´¯»s9'ré&ur ãNèd šcqßsÎ=øÿßJø9$# ÇÎÈ  
Yang artinya :” Mereka itulah yang tetap mendapat dari Tuhannya, dan merekalah orang-orang yang beruntung. (al-baqarah: 5).
b.      Allah Berfirman:
Ÿwur ß#ø)s? $tB }§øŠs9 y7s9 ¾ÏmÎ/ íOù=Ïæ 4 ¨bÎ) yìôJ¡¡9$# uŽ|Çt7ø9$#ur yŠ#xsàÿø9$#ur @ä. y7Í´¯»s9'ré& tb%x. çm÷Ytã Zwqä«ó¡tB ÇÌÏÈ  
Yang artinya : “........sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabannya.” (Al-Isra’ : 36)
c.       Syair:
ذُمّ الْمَنَازِلَ بَعْدَ مَنْزِلَةِ الْلِّوَيْ
وَالعَيش بَعد اُولئكَ الايامِ
Artinya : “Celalah tempat-tempat tinggal setelah tempat tinggal lina, dan (celalah) kehidupan setelah hari-hari itu”,
Akan tetapi yang banyak berlaku untuk yang berakal adalah  تلك dan untuk yang tidak berakal adalah  أولاء  ,
 Seperti firman allah:
bÎ) öNä3ó¡|¡ôJtƒ Óyös% ôs)sù ¡§tB tPöqs)ø9$# Óyös% ¼ã&é#÷VÏiB 4 y7ù=Ï?ur ãP$­ƒF{$# $ygä9Ír#yçR tû÷üt/ Ĩ$¨Y9$# zNn=÷èuÏ9ur ª!$# šúïÏ%©!$# (#qãZtB#uä xÏ­Gtƒur öNä3ZÏB uä!#ypkà­ 3 ª!$#ur Ÿw =Ïtä tûüÉKÎ=»©à9$# ÇÊÍÉÈ  
Artinya : “.......dan masa (kejadian) dan kehancuran) itu, kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran)......” (Ali Imran : 140).
Nun (   نون  ) yang berada pada isim isyarah     ذان  dan  تان         yang marfu’ dan      ذين            dan  تين   yang manshub atau majrur di tasydid, seperti:    ذانّ   ,  تان  , ذيْنّ  dan juga seperti dalam sebuah qira’ah (bacaan):
                          احدى ابنتى ها تينّ........= salah seorang dari dua anak perempuanku itu).
                فذانك برهانان........... =(maka itu dua buah bukti).
Dari beberapa isim isyarah, ada yang menunjukkan suatu tempat seperti :
Ø   هنا , untuk menunjukkan tempat yang dekat
Ø  هنا ك, untuk menunjukkan tempat yang sedang
Ø  هنا لك, untuk menunjukkan tempat yang jauh
Ø  ثم,untuk menunjukkan tempat yang jauh
Adapula beberapa isim isyarah yang didahului   ها tanbih (peringatan), seperti :    هاتان هذه هذا   هؤلاء                        
               Pada isim isyarah    ذا dan    تى terkadang disertai kaf khithab كا ن ) sepertiذاك   ,      تيكdan terkadang disertai      كا فdan    لام  sekaligus, seperti: تلك ذلك
Untuk isim isyarah  ذانذين,   تانتين ,   اولاء  hanya dapat disertai kaf ( كاف ) khitab saja, seperti: ذانك  ,   ذينك ,          تانك ,             تينك, dan     اولئك        .
Ha ها  ) tanbih dan isim isyarah boleh dipisah dengan domiritu lebih dan banyak berlaku untuk memperindah kalam, sءهانحن اولا          (inilah kami)   هانحن تان              (inilah kami)  هاانتماذان            (inilah kami berdua)    هاانت ذي                (inilah kamu perempuan)     هاانا ذي           (inilah saya).
Pemisahan ha’ tanbih dan isim isyarah dengan dhamir itu lebih dan banyak berlaku untuk memperindah kalam seperti: هاانتم ااولاءتحبهم ولايحبنكم                               
Di samping di pisah dengan domir, ada juga yang dipisah dengan  kaf tasybih (  كاف  ) apabila isim isyarah berupa lafal ذا      , seperti :  هكذا           Tingkatan Isim Yang Ditunjuk المشاراليه          ).
Isim yang di isyarahi ada tiga tingkatan yaitu: dekat, sedang dan jauh. Untuk menunjuk sesuatu yang dekat dipakai isim isyarah yang tidak disertai        كاف dan   لام          , seperti :
              اكرم هذاالرخل وهذه المراة
Artinya : “muliakanlah laki-laki ini dan wanita ini”,
Untuk menunjuk sesuatu yang sedang, dipakai isim isyarah yang disertai kaf ( كاف      ) saja, seperti :
اركب ذاك الحصان اوتيك الناقة
Artinya : “naikilah kuda ini atau untaitu”.
Untuk menunjuk sesuatu yang jauh dipakai isim isyarah yang disertai           dan         , seperti
:خذ ذلك القلم اوتلك الدواة
Artinya : “ambillah pena itu atau tinta itu”.














BAB III
KESIMPULAN

Isim isyarah ialah isim yang menunjukan sesuatu yang tertentu baik secara nyata dengan tangan atau yang lain apabila yang ditunjuk itu berada di hadapan orang yang menunjuk. Atau penunjukan itu secara tidak nyata (maknawi) apabila yang di tunjuk itu memang tidak nyata atau sesuatu yang di tunjuk itu tidak berada dihadapan orang yang menunjuk.
Isim isyarah lafal  أولاء(dengan alif mamdudah) boleh dibaca أولي  (dengan alif maqshurah) dan yang pertama lebih fasih dari pada yang kedua. Lafal     أولاء  dapat berlaku untuk menunjuk kepada yang berakal dan yang tidak berakal.
Isim yang di isyarahi ada tiga tingkatan yaitu: dekat, sedang dan jauh. Untuk menunjuk sesuatu yang dekat dipakai isim isyarah yang tidak disertai        كاف dan   لام .



DAFTAR PUSTAKA
Al-Ghulayaini, Syaikh Mushthafa, 1992, Terjemah Jami’ud Durusil Arabiyyah. Cv. Asy Syifa Semarang, semarang.

Huda, Nurul, 2011,mudah belajar bahasa arab. Sinar grafika offset, jakarta.





[1] Syaikh Mushthafa Al-Ghulayaini, Terjemah Jami’ud Durusil Arabiyyah, Hal 236
[2] Nurul Huda, mudah belajar bahasa arab, hal 16
[3] Op-cit, Syaikh Mushthafa Al-Ghulayaini, Terjemah Jami’ud Durusil Arabiyyah,


Disusun oleh
Hafizi                 
Khoirun Ni’mah 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar