Apa pun profesi Anda, jaringan kerja (networking) atau, untuk mudahnya, kenalan, akan sangat membantu kesuksesan Anda. Hanya saja, menjalin networking yang baik itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Bisa jadi Anda banyak memiliki hubungan, tapi tak satupun dari hubungan itu yang menguntungkan.
Perlu Anda sadari, memperluas jaringan itu tidak sekadar berkenalan, saling bertukar nomor telepon, alamat e-mail, atau tukar-menukar kartu nama. Tapi lebih dari itu, untuk memperoleh networking yang baik, jelas memerlukan trik-trik khusus. Bagaimana ?! Anda tertarik ?! Simak jurus berikut:
- Jujur, tak rakus
Saat bertemu dengan banyak orang, di sebuah pertemuan misalnya, cobalah untuk bersikap luwes, tulus, ramah, tidak arogan dan memaksa. Kejujuran sangat penting untuk membangun image pertama kepribadian Anda. Jika ada yang menanyakan nama, status dan asal, jawablah dengan jujur, sepanjang pertanyaan itu bukan hal yang sangat pribadi.
"Perkenalan pertama akan sangat berkesan jika Anda memberikan informasi yang benar dan tampil terbuka. Jika Anda menutup diri, dan rekan bicara Anda tahu, ia tak akan pernah melibatkan Anda seterusnya," kata Donald Cold, MD, advisor pada Institute for Work and Health. Anda juga jangan rakus, dalam arti ingin mengenal semua orang dalam pertemuan itu. Satu atau dua kenalan saja sudah cukup, sepanjang Anda dapat mengesani mereka. "Kesalahan pemula adalah ingin mendapatkan kenalan sebanyaknya, tapi lupa memberi percakapan yang mengesankan," kritik Cold. - Percaya diri
Ingat, orang yang memiliki kepercayaan diri cukup baik, umumnya punya lebih banyak relasi. Rasa percaya diri Anda akan memayungi banyak orang, membuat orang merasa nyaman. Percaya diri membuat Anda tampil lebih rileks, dan segar. "Kepercayaan pada diri sendiri membuat langkah Anda lebih ringan. Sebuah pekerjaan sebenarnya telah selesai setengahnya ketika Anda memiliki rasa percaya diri," ungkap psikolog karier Elisabeth Carl, PhD.
Para relasi akan lebih nyaman memberikan sesuatu pada orang yang mempunyai rasa percaya diri yang kuat. Kolega akan datang sendiri. Namun, bedakan percaya diri dengan kesombongan, atau tangkaplah kesan relasi Anda dari gaya Anda. Jangan sampai percaya diri tadi mereka anggap sebagai wujud arogan. Itu sangat berbahaya. - Berpendapat
Bagaimana rasa percaya diri Anda akan memberikan rasa nyaman pada kolega? Berpendapatlah. Pendapat Anda akan selalu membuat relasi respek dan menyadari eksistensi Anda. Caranya, jadikan diri Anda sebagai sosok yang well informed dan menguasai bahan pembicaraan, lebih dari sekadar tahu apa yang tengah Anda bicarakan. Sudut pandang Anda boleh jadi berbeda dengan mereka, tapi setidaknya mereka tahu apa saja yang menjadi pemikiran Anda.
Tapi ingat, selalulah hindari perdebatan yang panas. Jangan mau menang sendiri, dan memaksakan pendapat. Pendapat Anda bisa jadi benar, atau salah, tapi ungkapkan semua dengan sopan dan dasar kesederajatan. "Banyak orang yang menyukai perdebatan dan merasa menang. Padahal, tanpa sadar, ia memutuskan persahabatan dan banyak kesempatan bisnis," jelas Raymond W Claft, editor Carrier.
Claft juga meminta Anda untuk tak sampai kehilangan bahan pembicaraan. Terlebih jika bertemu seseorang yang bakal jadi salah satu kolega potensial. Karenanya, agar selalu ada bahan pembicaraan, maka bicarakanlah sesuatu dengan tenang dan jangan buru-buru beralih ke lain topik. Yang juga cukup penting, lihat ekspresi dia, dan hentikan jika tampak dia mulai bosan.
Namun, menghentikan pembicaraan pun upayakan dengan kesan yang menakjubkan. Tinggalkan "kesan menggantung", sisipkan lelucon yang membuat dia tertawa, dan janjikan akan ada pembicaraan lanjutan. Kejelian Anda memancing kepenasarannya, akan sangat mendukung untuk pertemuan dan pembicaraan selanjutnya. - Jadilah bunglon
Banyak yang mengasosiakan bunglon secara negatif, tapi Anda bisa mengubahnya. Filosifi bunglon dapat Anda terapkan dan harus untuk di berbagai acara atau pertemuan. Artinya, Anda harus cepat mengubah diri dan menyesuaikan dengan situasi. Ingat, menjadi bunglon bukan mengubah kepribadian Anda, dan tampil munafik atau menjilat. Mengikuti cara bunglon adalah menjadikan diri "selamat" memasuki berbagai situasi, yang juga artinya menyelamatkan relasi atau kolega Anda. - Mau mendengar
Banyak para pebisnis yang hanya ingin didengarkan tanpa kesadaran dan kesabaran untuk mendengarkan. Ini sangat berbahaya. Mau mendengarkan pembicaraan orang akan gampang membuat Anda diterima. Keinginan mau mendengar ini juga harus Anda tunjukkan, pasang mata fokus pada wajah pembicara, tanggapi pembicarannya dengan antusias. Jika beri dia empati. Anda juga harus menghilangkan semua kemungkinan gangguan yang membuat Anda bisa tampak tak sungguh-sungguh mendengarkan, misalnya matikan ponsel, jangan mengibaskan atau melipat tangan seperti kesan sudah bosan. Lontarkan berbagai pertanyaan, dan sabar jika sekalipun pendapat mereka tak sesuai dengan Anda.
"Kesalahan terbanyak para pelaku bisnis adalah tak mau mendengar. Padahal, hanya dengan mendengarkan, Anda bisa mendapatkan berbagai eluang yang tak terpikirkan," kata Rhenald Kasali, pengajar manajemen Universitas Indonesia. - Kurangi bantuan
Konon, salah satu kesalahan yang kerap dilakukan oleh para profesional itu adalah cerewet minta tolong begini dan begitu. Padahal, terlalu sering meminta tolong ini bukannya menambah keakraban malah mengurangi kepercayaan orang. Acap kali kita meminta tolong membuat Anda tampil tanpa kemandirian dan ketidakpercayaan. Padahal, seharusnya Anda mencitrakan diri sebagai sang juru tolong, tempat banyak orang bertanya. Karena itu, kurangi kebiasaan ini dan usahakan melakukan sendiri. - Jangan malas menjawab telepon
Kalau Anda malas menjawab telepon, bagaimana relasi Anda menghubungi ?! Jika begitu, kapan networking Anda akan bertambah ?! Lalu bagaimana caranya untuk menyeleksi telepon yang tidak perlu ?! Pertama, jangan sebar nomor ponsel Anda pada sembarang orang, dan pastikanlah hanya untuk rekan bisnis, dan keluarga Anda. Dengan cara ini, jika ponsel Anda berbunyi, Anda tahu jika tidak relasi pasti keluarga. Kedua, pasanglah pasilitas penyimpan pesan di rumah Anda, jika memang "bakat" malas menjawab telepon itu susah ditaklukkan. - Carilah mentor
Ini jurus terakhir, mengikuti saran ahli networking, atau membaca tips-tips di majalah Carrier , misalnya. Anda tak perlu malu untuk menimba ilmu, bertanya, dan membutuhkan bantuan dalam hal ini. "Selalu menjadikan orang lain sebagai guru adalah tindakan bijaksana, yang membuat Anda akan mendapatkan burit kebijakan di mana-mana."
Anda sudah siap ?! Jalankan dengan yakin !? Semoga berhasil

Sumber: http://forumm.wgaul.com/showthread.php?t=24291
Tidak ada komentar:
Posting Komentar