1. Pendahuluan
Sintaksis merupakan studi gramatikal antarkata
yang menganalisis struktur satuan bahasa yang lebih besar dari kata, mulai dari
frasa hingga kalimat (Sihombing dan Kentjono, 2005:122). Kridalaksana (2008:223)
mengungkapkan bahwa sintaksis merupakan bagian dari subsistem bahasa yang
mencakup pengaturan dan hubungan antara kata dengan kata, atau dengan satuan –
satuan yang lebih besar itu dalam bahasa. Verhaar (2008:161) menganggap bahwa sintaksis
membahas hubungan gramatikal antar kata dalam kalimat.
Menurut Ramlan (2005:19), sintaksis merupakan
cabang ilmu bahasa yang membahas seluk beluk wacana. Satuan wacana tersebut
terdiri dari unsur-unsur yang berupa kalimat, satuan kalimat terdiri dari unsur
atau unsur-unsur yang berupa klausa, satuan klausa terdiri dari unsur-unsur
yang berupa frase, dan frase terdiri dari unsur-unsur yang berupa kata.
Makalah ini akan menganalisis teks yang
ditinjau dari tataran sintaksis menurut pengertian sintaksis yang diutarakan
oleh Ramlan berdasarkan buku Sintaksis karyanya, dengan demikian
pembahasan selanjutnya akan mengacu pada pengertian sintaksis berdasarkan
pendapat Ramlan.
Langkah-langkah analisis yang akan dilakukan adalah
sebagai berikut: (1) membagi sebuah wacana menjadi kalimat-kalimat dan
menentukan jenis dari kalimat tersebut -kalimat berita/kalimat tanya/kalimat
suruh-, (2) membagi kalimat-kalimat menjadi klausa-klausa, dengan diketahui
klausa dalam kalimat, maka dapat ditentukan pula apakah kalimat merupakan
kalimat sederhana ataupun kalimat luas -kalimat sederhana adalah kalimat yang
di dalamnya hanya terdiri dari satu klausa, sedangkan kalimat luas merupakan
kalimat di dalamnya terdiri dari dua klausa atau lebih-, (3) menentukan apakah
klausa dalam kalimat merupakan klausa inti atau klausa bawahan, kemudian
menganalisis klausa berdasarkan tiga dasar, pertama: berdasarkan fungsi
unsur-unsurnya, kedua: berdasarkan kategori kata atau frase yang menjadi
unsurnya, ketiga: berdasarkan makna unsur-unsurnya.
Analisis teks berdasarkan tataran sintaksis
banyak dilakukan oleh para linguis maupun para pembelajar linguistik, dengan
berbagai tujuan tertentu. Tujuan penulis disini adalah ingin mengaplikasikan
teori sintaksis Ramlan pada suatu teks, yang dibatasi pada tataran kalimat
hingga klausa.
Teks diambil salah satu tulisan media massa
Lampung Post edisi selasa 9 februari 2010, yang berjudul Teknologi ERA
Pulihkan Aroma Khas Kopi Lampung.
2. Pembahasan
2.1.Teks
“Tujuan utama usaha kami adalah melayani para
konsumen di Indonesia dengan menyediakan produk-produk dengan kualitas dunia
dan inovativ,” kata Presiden Direktur Nestle Indonesia Arshad Chaudhry di 3
Degree, FX Plaza, senin (8-2).
Arshad menjelaskan teknologi baru itu dikembangkan
oleh Nestle di salah satu Product Technology Center di Swiss. Teknologi itu
diterapkan di Indonesia untuk menghasilkan aroma kopi lebih kuat dan rasa
terbaik biji kopi Lampung. Sehingga, konsumen merasakan kepuasan nikmatnya kopi
Nescafe.
“Berkat teknologi ini, kami dapat menawarkan
kepada konsumen Indonesia secangkir kopi Nescafe dengan aroma lebih mantap dan
rasa lebih nikmat dari biji kopi indonesia asal lampung. Kami sangat yakin
bahwa produk baru Nescafe ini dapat memuaskan para konsumen Nescafe dan mampu
memenangkan hati para penikmat kopi lainnya,” kata Arshad.
Manajer Eksekutif Bisnis Kopi dan Minuman Unit
PT Nestle Indonesia Sebastian Joho mengatakan teknologi ERA menangkap aroma
kopi yang menguap selama proses sangrai dan penggilingan, kemudian menyimpannya
sampai akhir proses pengolahan lalu memasukkan kembali aroma kopi tersebut
sebelum kopi cair diubah menjadi kopi bubuk.
Sementara itu, Prof. Dr. Deddy Muchtadi,
guru besar Fakultas Teknologi Pangan
Institut pertanian Bogor (IPB), menjelaskan rasa produk terbaru itu dipengaruhi
oleh aroma.
2.2.
Analisis
v Kalimat
Sebelum
dianalisis, wacana pada teks diatas akan dipisah-pisahkan menjadi kalimat-kalimat,
dan ditemukan delapan kalimat pada teks di atas:
1. “Tujuan utama usaha kami adalah melayani para konsumen di Indonesia dengan
menyediakan produk-produk dengan kualitas dunia dan inovativ,” kata Presiden
Direktur Nestle Indonesia Arshad Chaudhry di 3 Degree, FX Plaza, senin (8-2).
2. Arshad menjelaskan teknologi baru itu dikembangkan oleh Nestle di salah
satu Product Technology Center di Swiss.
3. Teknologi itu diterapkan di Indonesia untuk menghasilkan aroma kopi lebih
kuat dan rasa terbaik biji kopi Lampung.
4. Sehingga, konsumen merasakan kepuasan nikmatnya kopi Nescafe.
5. “Berkat teknologi ini, kami dapat menawarkan kepada konsumen Indonesia
secangkir kopi Nescafe dengan aroma lebih mantap dan rasa lebih nikmat dari
biji kopi indonesia asal lampung.
6. Kami sangat yakin bahwa produk baru Nescafe ini dapat memuaskan para
konsumen Nescafe dan mampu memenangkan hati para penikmat kopi lainnya,” kata
Arshad.
7. Manajer Eksekutif Bisnis Kopi dan Minuman Unit PT Nestle Indonesia
Sebastian Joho mengatakan teknologi ERA menangkap aroma kopi yang menguap
selama proses sangrai dan penggilingan, kemudian menyimpannya sampai akhir
proses pengolahan lalu memasukkan kembali aroma kopi tersebut sebelum kopi cair
diubah menjadi kopi bubuk.
8. Sementara itu, Prof. Dr. Deddy Muchtadi, guru besar Fakultas Teknologi Pangan Institut
pertanian Bogor (IPB), menjelaskan rasa produk terbaru itu dipengaruhi oleh
aroma.
Delapan
kalimat di atas keseluruhannya merupakan kalimat berita, karena tidak ditemukan
kalimat tanya ataupun kalimat suruh.
v Klausa
Klausa
adalah satuan gramatik yang terdiri dari
subjek dan predikat, baik disertai objek, pelengkap, maupun keterangan atau
tidak.
Analisis
klausa berdasarkan fungsi-fungsinya, menurut Ramlan terdiri dari S (subjek), P
(predikat), O (objek), PEL (pelengkap), dan KET (keterangan).
Adapun
analisis klausa berdasarkan kategori kata atau frase yang menjadi unsurnya,
adalah sebagai berikut:
S : N
P : N/V/Bil/FD
O : N
PEL : N/V/Bil
KET : Ket/FD/N
Keterangan:
N : Nomina
V : verba
Bil : Bilangan
FD : Frase Depan
Ket : Keterangan
Sedangkan
analisis klausa berdasarkan makna unsur-unsurnya, meliputi beberapa unsur
pengisi yang menyatakan makna pada predikat, subjek, objek (objek pertama dan
objek kedua), pelengkap, dan keterangan.
Adapun makna
unsur pengisi pada predikat adalah:
-
Unsur pengisi P menyatakan makna ‘perbuatan’
-
Unsur pengisi P menyatakan makna ‘keadaan’
-
Unsur pengisi P menyatakan makna ‘keberadaan’
-
Unsur pengisi P menyatakan makna ‘pengenal’
-
Unsur pengisi P menyatakan makna ‘jumlah’
-
Unsur pengisi P menyatakan makna ‘pemerolehan’
Makna unsur
pengisi subjek adalah:
-
Unsur pengisi S menyatakan makna ‘pelaku’
-
Unsur pengisi S menyatakan makna ‘alat’
-
Unsur pengisi S menyatakan makna ‘sebab’
-
Unsur pengisi S menyatakan makna ‘hasil’
-
Unsur pengisi S menyatakan makna ‘tempat’
-
Unsur pengisi S menyatakan makna ‘pengalam’
-
Unsur pengisi S menyatakan makna ‘dikenal’
-
Unsur pengisi S menyatakan makna ‘terjumlah’
Makna unsur pengisi Objek pertama adalah:
-
Unsur pengisi O menyatakan makna ‘penderita’
-
Unsur pengisi O menyatakan makna ‘penerima’
-
Unsur pengisi O menyatakan makna ‘tempat’
-
Unsur pengisi O menyatakan makna ‘alat’
-
Unsur pengisi O menyatakan makna ‘hasil’
Makna unsur pengisi objek kedua adalah:
-
Unsur pengisi O menyatakan makna ‘penderita’
-
Unsur pengisi O menyatakan makna ‘hasil’
Makna unsur pengisi pelengkap adalah:
-
Unsur pengisi PEL menyatakan makna ‘penderita’
-
Unsur pengisi O menyatakan makna ‘alat’
Makna unsur pengisi keterangan adalah:
-
Unsur pengisi KET menyatakan makna ‘tempat’
-
Unsur pengisi KET menyatakan makna ‘waktu’
-
Unsur pengisi KET menyatakan makna ‘cara’
-
Unsur pengisi KET menyatakan makna ‘penerima’
-
Unsur pengisi KET menyatakan makna ‘peserta’
-
Unsur pengisi KET menyatakan makna ‘alat’
-
Unsur pengisi KET menyatakan makna ‘sebab’
-
Unsur pengisi KET menyatakan makna ‘pelaku’
-
Unsur pengisi KET menyatakan makna
‘keseringan’
-
Unsur pengisi KET menyatakan makna
‘perbandingan’
-
Unsur pengisi KET menyatakan makna
‘perkecualian’
Mengacu pada pengertian tersebut, maka langkah
selanjutnya adalah menganalisis klausa pada setiap kalimat:
1) Kalimat pertama, merupakan kalimat luas karena terdiri dari tiga klausa:
1) “Tujuan utama usaha kami adalah melayani para konsumen di Indonesia
2) (dengan) menyediakan produk-produk dengan kualitas dunia dan inovativ
3) kata Presiden Direktur Nestle Indonesia Arshad Chaudhry di 3 Degree, FX
Plaza, senin (8-2)
Klausa ini merupakan klausa inti, dan
berdasarkan fungsi dan unsur-unsurnya, pada klausa pertama tujuan utama
usaha kami menduduki fungsi S, melayani menduduki fungsi P, para
konsumen menduduki fungsi O, dan di Indonesia menduduki fungsi KET, klausa pertama terdiri
dari unsur S P O dan KET).
Antara klausa pertama dan klausa kedua
dihubungkan dengan kata dengan yang menduduki fungsi keterangan. Klausa
kedua terdiri dari unsur P O dan KET, S pada klausa kedua dihilangkan akibat
penggabungan klausa. Kata menyediakan menduduki fungsi P, produk-produk
menduduki fungsi O, dengan kualitas dunia dan inovativ menduduki fungsi
KET. Klausa ini merupakan klausa inti.
Klausa ketiga pada kalimat pertama terdiri
dari S P dan KET. Presiden Direktur Nestle Indonesia Arshad Chaudhry
menduduki fungsi S, kata menduduki fungsi P, dan di 3 Degree, FX
Plaza, senin (8-2) menduduki fungsi KET. Klausa ini merupakan klausa inti.
Sedangkan kategori kata atau frase yang
menjadi unsurnya, dari tiap klausa dan makna unsur-unsurnya adalah sebagai
berikut:
-
klausa pertama:
|
Tujuan usaha kami
|
melayani
|
Para konsumen
|
Di Indonesia
|
F
|
S
|
P
|
O
|
KET
|
K
|
FD
|
V
|
N
|
Ket
|
M
|
Hasil
|
Perbuatan
|
Penerima
|
tempat
|
-
klausa kedua
|
menyediakan
|
produk-produk
|
dengan kualitas dunia dan inovativ
|
F
|
P
|
O
|
KET
|
K
|
V
|
N
|
Ket
|
M
|
Perbuatan
|
Hasil
|
Cara
|
-
klausa ketiga
|
kata
|
Presiden
Direktur Nestle Indonesia Arshad Chaudhry
|
di 3 Degree, FX Plaza, senin (8-2)
|
F
|
P
|
S
|
KET
|
K
|
V
|
FD
|
Ket
|
M
|
Keadaan
|
Pelaku
|
Tempat dan waktu
|
2) Kalimat kedua, merupakan kalimat luas karena terdiri dari dua klausa:
1) Arshad menjelaskan
2) teknologi baru itu dikembangkan oleh Nestle di salah satu Product
Technology Center di Swiss.
Klausa pertama pada kalimat kedua terdiri dari
S dan P, yaitu Arshad menduduki fungsi S, dan menjelaskan fungsi P.
Klausa ini merupakan klausa inti.
Sedangkan klausa kedua terdiri dari S P dan
KET, teknologi baru itu menduduki fungsi S, dikembangkan
menduduki fungsi P pasif, dan oleh Nestle di salah satu Product Technology
Center di Swiss menduduki fungsi KET. Klausa ini merupakan klausa bawahan.
Sedangkan kategori kata atau frase yang
menjadi unsurnya, dari tiap klausa dan makna unsur-unsurnya adalah sebagai
berikut:
-
klausa pertama
|
Arshad
|
menjelaskan
|
F
|
S
|
P
|
K
|
N
|
V
|
M
|
Pelaku
|
Perbuatan
|
-
klausa kedua
|
teknologi baru itu
|
dikembangkan
|
oleh Nestle
di salah satu Product Technology Center di Swiss
|
F
|
S
|
P
|
KET
|
K
|
FD
|
V
|
Ket
|
M
|
Pengalam
|
Keadaan
|
Pelaku dan tempat
|
3) Kalimat ketiga, merupakan kalimat luas karena terdiri dari dua klausa:
1) Teknologi itu diterapkan di Indonesia
2) (untuk) menghasilkan aroma kopi lebih kuat dan rasa terbaik biji kopi
Lampung.
Kalimat ketiga terdiri dari dua klausa, klausa
pertama diawali dengan kalimat pasif yang terdiri dari S P dan KET. S: teknologi
itu, P: diterapkan, KET: di Indonesia. Klausa ini merupakan
klausa inti.
Antara klausa pertama dan klausa kedua
dihubungkan dengan kata untuk yang menduduki fungsi keterangan. Pada
klausa kedua terjadi penghilangan S akibat penggabungan klausa, jadi pada
klausa ini hanya terdiri dari P O dan KET. P: menghasilkan, O: aroma
kopi, KET: lebih kuat dan rasa terbaik biji kopi Lampung. Klausa ini merupakan klausa inti.
Sedangkan kategori kata atau frase yang
menjadi unsurnya, dari tiap klausa dan makna unsur-unsurnya adalah sebagai
berikut:
-
Klausa pertama
|
Teknologi itu
|
Diterapkan
|
Di Indonesia
|
F
|
S
|
P
|
KET
|
K
|
FD
|
V
|
N
|
M
|
Hasil
|
Keadaan
|
waktu
|
-
Klausa kedua
|
menghasilkan
|
aroma kopi
|
lebih kuat
dan rasa terbaik biji kopi Lampung
|
F
|
P
|
O
|
KET
|
K
|
V
|
N
|
Ket
|
M
|
Pemerolehan
|
hasil
|
Cara
|
4) Kalimat keempat, merupakan kalimat sederhana karena hanya terdiri dari satu
klausa:
1) Sehingga, konsumen merasakan kepuasan nikmatnya kopi Nescafe.
Kalimat keempat terdiri dari KET: sehingga
yang mengawali kalimat, S: konsumen, P: merasakan kepuasan,
KET: nikmatnya kopi Nescafe. Klausa ini merupakan klausa
inti, karena dalam kalimat hanya terdapat satu klausa saja.
Sedangkan kategori kata atau frase yang
menjadi unsurnya, dari tiap klausa dan makna unsur-unsurnya adalah sebagai
berikut:
|
sehingga
|
konsumen
|
merasakan kepuasan
|
nikmatnya kopi Nescafe
|
F
|
KET
|
S
|
P
|
KET
|
K
|
Ket
|
N
|
V
|
FD
|
M
|
-
|
Penerima
|
Keadaan
|
Cara
|
5) Kalimat kelima, merupakan kalimat sederhana karena terdiri dari satu
klausa:
1)
Berkat teknologi ini, kami dapat menawarkan
kepada konsumen Indonesia secangkir kopi Nescafe dengan aroma lebih mantap dan
rasa lebih nikmat dari biji kopi indonesia asal lampung.
Kalimat
kelima diawali dengan KET berkat teknologi ini, kemudian terdiri dari S
P O dan KET. S: kami, P: dapat menawarkan (verba transitif yang
membutuhkan dua objek), sebelum objek didahului oleh kepada yang
berfungsi sebagai keterangan; O1: konsumen Indonesia, O2:
secangkir kopi Nescafe, dan KET: dengan aroma mantap dan rasa lebih
nikmat dari biji kopi indonesia asal lampung. Klausa ini merupakan klausa
inti, karena dalam kalimat hanya terdapat satu klausa saja.
Sedangkan
kategori kata atau frase yang menjadi unsurnya, dari tiap klausa dan makna
unsur-unsurnya adalah sebagai berikut:
|
Berkat teknologi ini
|
kami
|
dapat menawarkan
|
kepada konsumen Indonesia
|
secangkir kopi Nescafe
|
dengan aroma lebih mantap dan rasa lebih
nikmat dari biji kopi indonesia asal Lampung
|
F
|
KET
|
S
|
P
|
O1
|
O2
|
KET
|
K
|
Ket
|
N
|
V
|
N
|
N
|
Ket
|
M
|
Sebab
|
pelaku
|
Perbuatan
|
penerima
|
Hasil
|
perbandingan
|
6) Kalimat keenam, merupakan kalimat luas karena terdiri dari empat klausa:
1) Kami sangat yakin
2) (bahwa) produk baru Nescafe ini dapat memuaskan para konsumen Nescafe
3) (dan) mampu memenangkan hati para penikmat kopi lainnya
4) kata Arshad.
Kalimat keenam terdiri dari empat klausa,
klausa pertama terdiri dari S dan P. S: kami, P: sangat yakin.
Klausa ini merupakan klausa inti.
Klausa pertama dan kedua dihubungkan oleh kata
bahwa yang berfungsi sebagai keterangan, dan terdiri dari S P O, S: produk
baru Nescafe ini, P: dapat memuaskan, O: para konsumen Nescafe.
Klausa ini merupakan klausa bawahan, dalam hubungannya dengan klausa inti,
klausa bawahan menduduki fungsi O.
Klausa kedua dan ketiga dihubungkan oleh
penghubung dan. Pada klausa ketiga ini, terjadi penghilangan subjek
akibat penggabungan klausa yang sudah disebutkan pada klausa sebelumnya yaitu produk
baru Nescafe, jadi klausa ini terdiri dari P O. P: mampu memenangkan,
O: hati para penikmat kopi lainnya. Klausa ini merupakan klausa inti.
Sedangkan klausa terakhir terdiri dari S dan
P, Arshad menduduki fungsi S, dan kata menduduki fungsi P. Klausa
ini merupakan klausa inti.
Sedangkan kategori kata atau frase yang
menjadi unsurnya, dari tiap klausa dan makna unsur-unsurnya adalah sebagai
berikut:
-
klausa pertama
|
Kami
|
Sangat yakin
|
F
|
S
|
P
|
K
|
N
|
V
|
M
|
Pelaku
|
Keadaan
|
-
Klausa kedua
|
produk baru Nescafe ini
|
dapat memuaskan
|
para konsumen Nescafe
|
F
|
S
|
P
|
O
|
K
|
N
|
V
|
N
|
M
|
Hasil
|
Keadaan
|
Penerima
|
-
Klausa ketiga
|
mampu memenangkan
|
hati para penikmat kopi lainnya
|
F
|
P
|
O
|
K
|
V
|
N
|
M
|
Keadaan
|
Hasil
|
-
Klausa keempat
|
kata
|
Arshad
|
F
|
P
|
S
|
K
|
V
|
N
|
M
|
Keadaan
|
Pelaku
|
7) Kalimat ketujuh, merupakan kalimat luas karena terdiri dari enam klausa:
1) Manajer Eksekutif Bisnis Kopi dan Minuman Unit PT Nestle Indonesia
Sebastian Joho mengatakan
2) teknologi ERA menangkap aroma kopi yang menguap selama proses sangrai dan
penggilingan
3) (kemudian) menyimpannya sampai akhir proses pengolahan
4) (lalu) memasukkan kembali aroma kopi tersebut
5) (sebelum) kopi cair diubah menjadi kopi bubuk.
Klausa pertama pada kalimat ketujuh terdiri
dari S dan P, S: Manajer Eksekutif Bisnis Kopi dan Minuman Unit PT Nestle
Indonesia Sebastian Joho, dan P: mengatakan. Klausa ini merupakan
klausa inti.
Klausa kedua terdiri dari S P O dan KET. S: teknologi
ERA, P: menangkap, O: aroma kopi, KET: yang menguap
selama proses sangrai dan penggilingan.
Klausa ini merupakan klausa bawahan, dalam hubungannya dengan klausa inti,
klausa bawahan menduduki fungsi O.
Klausa kedua dan ketiga dihubungkan oleh
penghubung kemudian. Pada klausa ketiga ini, terjadi penghilangan subjek
akibat penggabungan klausa yang sudah disebutkan pada klausa sebelumnya yaitu teknologi
ERA. Klausa ini terdiri dari P O dan KET, P: menyimpan, O: -nya (aroma
kopi), dan KET: sampai akhir proses pengolahan. Klausa ini merupakan
klausa inti.
Klausa ketiga dan keempat dihubungkan oleh
penghubung lalu. Pada klausa keempat ini sebagaimana klausa ketiga,
terjadi penghilangan subjek akibat penggabungan klausa yang sudah disebutkan
pada klausa sebelumnya yaitu teknologi ERA. Klausa keempat terdiri dari
P dan O, P: memasukkan kembali, dan O: aroma kopi tersebut.
Klausa ini merupakan klausa inti.
Klausa kelima diawali dengan kata sebelum
yang berfungsi sebagai KET, pada klausa ini terdiri dari S P dan PEL. S: kopi
cair, P: diubah menjadi, PEL: kopi bubuk. Klausa ini
merupakan klausa inti.
Sedangkan kategori kata atau frase yang
menjadi unsurnya, dari tiap klausa dan makna unsur-unsurnya adalah sebagai
berikut:
-
Klausa pertama
|
Manajer Eksekutif Bisnis Kopi dan Minuman Unit PT
Nestle Indonesia Sebastian Joho
|
mengatakan
|
F
|
S
|
P
|
K
|
FD
|
V
|
M
|
Pelaku
|
perbuatan
|
-
Klausa kedua
|
teknologi ERA
|
menangkap
|
aroma kopi
|
yang menguap
selama proses sangrai dan penggilingan
|
F
|
S
|
P
|
O
|
KET
|
K
|
FD
|
V
|
N
|
Ket
|
M
|
Alat
|
Perbuatan
|
Hasil
|
Cara
|
-
Klausa ketiga
|
menyimpan
|
-nya (aroma kopi)
|
sampai akhir proses pengolahan
|
F
|
P
|
O
|
KET
|
K
|
V
|
N
|
Ket
|
M
|
Perbuatan
|
Hasil
|
Cara
|
-
Klausa keempat
|
memasukkan kembali
|
aroma kopi tersebut
|
F
|
P
|
O
|
K
|
V
|
N
|
M
|
Perbuatan
|
Hasil
|
-
Klausa kelima
|
kopi cair
|
diubah menjadi
|
kopi bubuk
|
F
|
S
|
P
|
PEL
|
K
|
N
|
V
|
N
|
M
|
penderita
|
Keadaan
|
penderita
|
8) Kalimat kedelapan, merupakan kalimat luas karena terdiri dari dua klausa:
1) Sementara itu, Prof. Dr. Deddy Muchtadi, guru besar Fakultas Teknologi Pangan Institut
pertanian Bogor (IPB), menjelaskan
2) rasa produk terbaru itu dipengaruhi oleh aroma.
Klausa pertama pada kalimat kedelapan diawali
dengan KET: sementara itu, disusul dengan S: Prof. Dr. Deddy Muchtadi,
KET: guru besar Fakultas Teknologi Pangan Institut pertanian Bogor (IPB),
dan P: menjelaskan. Klausa ini merupakan klausa inti.
Klausa kedua merupakan klausa pasif yang
terdiri dari S P dan KET. S: rasa produk terbaru itu, P: dipengaruhi,
KET: oleh aroma. Klausa ini merupakan klausa bawahan, dalam
hubungannya dengan klausa inti, klausa bawahan menduduki fungsi O.
Sedangkan kategori kata atau frase yang
menjadi unsurnya, dari tiap klausa dan makna unsur-unsurnya adalah sebagai
berikut:
-
klausa pertama
|
Sementara itu
|
Prof. Dr. Deddy Muchtadi
|
guru besar
Fakultas Teknologi Pangan Institut pertanian Bogor (IPB)
|
menjelaskan
|
F
|
KET
|
S
|
KET
|
P
|
K
|
N
|
N
|
FD
|
V
|
M
|
Waktu
|
Pelaku
|
Peserta
|
Perbuatan
|
-
klausa kedua
|
rasa produk terbaru itu
|
dipengaruhi
|
oleh aroma
|
F
|
S
|
P
|
KET
|
K
|
FD
|
V
|
N
|
M
|
Hasil
|
Keadaan
|
Sebab
|
3. Kesimpulan
Sintaksis adalah bagian dari ilmu bahasa yang
membahas tentang seluk beluk wacana, kalimat, klausa dan frase (Ramlan,
2005:18). Namun pada kajian ini hanya dibatasi pada kalimat dan klausa saja.
Seperti yang telah dikemukakan bahwa analisis di atas bertumpu pada buku Sintaksis
karya Ramlan.
Kalimat-kalimat di atas dideskripsikan
berdasarkan pembagian kalimat sederhana dan kalimat luas. Kalimat sederhana
merupakan kalimat yang di dalamnya hanya terdiri dari satu klausa, sedangkan
kalimat luas merupakan kalimat di dalamnya terdiri dari dua klausa atau lebih.
menurut Ramlan. Kemudian, klausa dibagi menjadi klausa inti dan klausa bawahan.
Klausa dianalisis berdasarkan tiga dasar, pertama:
berdasarkan fungsi unsur-unsurnya, kedua: berdasarkan kategori kata atau
frase yang menjadi unsurnya, ketiga: berdasarkan makna unsur-unsurnya.
Daftar Pustaka
Ramlan. M. 2005. Sintaksis. Yogyakarta:
CV. Karyono.
Lampung Post. Rubrik Ekonomi Dan Bisnis: Teknologi ERA Pulihkan Aroma
Khas Kopi Lampung. Edisi Selasa, 09 Februari 2010.
Sihombing, Liberti P. dan Djoko Kentjono. 2005. Sintaksis (Dalam
Pesona Bahasa). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Verhaar, J.W.M. 2008. Asas-Asas Linguistik Umum.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
(y)
BalasHapus