Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Bahasa Melayu
merupakan salah satu bahasa daerah di nusantara. Disepakati menjadi bahasa
persatuan karena bahasa Melayu merupakan lingua franca di nusantara. Sebaran bahasa
melayu ini sangat luas, sudah sejak lama bahasa melayu dikenal di Nusantara.
Bahasa melayu merupakan bahasa resmi
tulis yang digunakan di istana-istana dan dalam agama. Pada saat yang sama,
bahasa Melayu merupakan bahasa yang digunakan untuk menjalankan tugas
sehari-hari, bahasa perdagangan, dan bahasa bahasa interaksi masyarakat di
pasar dan pelabuhan (Collins, 2005:32). Bahkan Reid (1998) menyimpulkan posisi
khusus dari bahasa Melayu yang menjadi
bahasa perdagangan di Asia Tenggara. Mereka yang berjualan dan berdagang di
pelabuhan-pelabuhan besar berbicara dalam bahasa Melayu seperti berbicara dalam
bahasa mereka sendiri.
Berbagai prasasti atau naskah dengan menggunakan bahasa Melayu
banyak ditemukan di berbagai tempat, antara lain: (1) Prasasti Kedukan Bukit di
Palembang, tahun 683 M; (2) Prasasti Talang Tuo di Palembang, tahun 684; (3)
Naskah Kota Kapur di Bangka Barat tahun 686 M; (4)prasasti Karang Brahi antara
Jambi dan Sungai Musi, tahun 688 M yang bertulis pra-nagari dan
bahasanya bahasa Melayu kuno merupakan petunjuk bahwa bahasa Melayu sudah
dipakai sebagai alat komunikasi pada zaman Sriwijaya. Bahasa Melayu pada zaman
Sriwijaya berfungsi sebagai bahasa kebudayaan (bahasa buku-buku,yang berisi
aturan-aturan hidup dan sastra), sebagaimana dikemukakan di atas, bahwa bahasa
Melayu digunakan secara serentak sebagai bahasa perhubungan antar suku yang
berbeda, bahasa perdagangan, sekaligus bahasa kerajaan (Musaba, 2012: 4).
Luasnya penggunaan bahasa Melayu merupakan alasan yang kuat bahasa
ini diangkat menjadi bahasa persatuan, Bahasa Indonesia. Secara garis besar,
Arifin dan Tasai (2002) menyatakan faktor penyebab pemilihan Bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia:
1. Bahasa melayu merupakan lingua franca, bahasa perhubungan, dan
bahasa perdagangan.
2. Bahasa Melayu lebih sederhana, mudah dipelajari karena di dalam bahasa ini
tidak mengenal tingkatan bahasa sebagaimana di dalam bahasa Jawa (ngoko,
kromo, kromo inggil), atau perbedaan bahasa kasar dan halus seperti di
dalam bahasa Sunda (kasar, lemes).
3. Suku-suku di Nusantara, Suku Jawa, Sunda, dan suku lainnya dengan sukarela menerima bahasa
Melayu menjadi Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.
4. Bahasa Melayu mempunyai kesanggupan untuk dipakai sebagai bahasa kebudayaan
dalam arti yang luas.
Keempat faktor penyebab diangkatnya bahasa
Melayu menjadi bahasa Indonesia merupakan kekuatan tersendiri yang menjamin persatuan
bangsa dan kelangsungan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan yang akan
merekatkan keutuhan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, bangsa Indonesia sudah
selayaknya menggunakan Bahasa Indonesia pada berbagai situasi, terutama situasi
yang menghajatkan digunakan bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia saat ini memang sepenuhnya
tidak sama dengan bahasa Melayu yang dulu merupakan cikal bakal bahasa
Indonesia. Kini bahasa Indonesia sudah semakin berkembang. Sebagaimana gerak
dan dinamika kehidupan bangsa Indonesia dan dengan adanya interaksi antar
bahasa, baik dalam lingkup interaksi dengan bahasa daerah ataupun interaksi
dengan bahasa-bahasa di dunia.
Bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa
negara, sehingga segala administrasi pemerintahan disaranai dengan bahasa
Indonesia. Selain itu bahasa Indonesia juga digunakan sebagai bahasa pengantar
di berbagai lembaga pendidikan, atau di situasi resmi lainnya seperti seminar,
diklat, rapat dll. Bahasa indonesia juga disebut sebagai bahasa kebudayaan.
Dengan demikian, bahasa Indonesia dapat digunakan untuk merekam berbagai hasil
budaya bangsa agar dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh semua lapisan
masyarakat.
Semua anggota masyarakat menganggap penting
bahasa Indonesia, menggunakan dan mengembangkannya. Terutama untuk
berkomunikasi antar suku dengan latar belakang bahasa daerah yang berbeda. Hal
ini tentu saja memberikan andil yang besar bagi terciptanya suasana pergaulan
antar anggota masyarakat yang memiliki bahasa yang berbeda, karena mereka satu
sama lain dapat berkomunikasi tanpa hambatan. Dengan menggunakan bahasa
persatuan, sesama anggota masyarakat itu akan merasa sederajat, merasa satu
bangsa yang besar, bahkan merupakan identitas bangsa yang membanggakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar