Sabtu, 28 Desember 2013

PENGUMPULAN DATA DAN KUTIPAN

PENGUMPULAN DATA DAN KUTIPAN 

BAB I
PENDAHULUAN
 Pada waktu-waktu terakhir ini makin disarankan betapa pentingnya fungsi bahasa sebagai alat komunikasi. Keadaan yang dihadapi adalah bahwa, selain ahli-ahli bahasa, semua ahli yang bergerak dalam bidang pengetahuan yang lain semakin memperdalam diri-nya dalam bidang teori dan praktek bahasa. Semua orang menyadari bahwa interaksi dan segala macam kegiatan dalam masyarakat akan lumpuh tanpa bahasa.
Begitu pula melalui bahasa, kebudayaan suatu bangsa dapat dibentuk, dibina dan dikembangkan serta dapat diturunkan kepada generasi-generasi mendatang. Dengan adanya bahasa sebagai alat komunikasi, maka semua yang berada disekitar manusia: peristiwa-peristiwa, binatang-binatang, tumbuh-tumbuhan, hasil cipta karya manusia dan sebagainya, mendapat tanggapan dalam pikiran manusia, disusun dan diungkapkan kembali kepada orang-orang lain sebagai bahan komunikasi. Komunikasi melalui bahasa ini memungkinkan tiap orang untuk menyesuaikan dirinya dengan lingkungan fisik dan lingkungan sosial-nya. Ia memungkinkan tiap orang untuk mempelajari kebiasaan, adat istiadat, kebudayaan serta latar belakangnya masing-masing.
Bahasan masalah:
a)    Teknik pengumpulan data, wawancara, angket, dan obserfasi.
b)   Tujuan membuat kutipan
c)    Jenis kutipan
d)   Cara mengutip




BAB II
PEMBAHASAN


1. Teknik pengumpulan data, wawancara, angket dan   obserfasi.

A.  Tekhnik Pengumpulan Data
Dengan menetapkan dan mempersempit sebuah topic, maka penulis akan lebih memusatkan perhatiannya pada masalah kusus, sehingga dapat mencari bahan-bahan yang sangat kusus, terbuka pula kemungkinan untuk membhas topic itu secara terperinci dan mendalam.
      Data atau informasi sebelum di gunkan dalam karangan, Semua data hars di evaluasi kebenarannya apakah data itu fakta atau factual.Namun data yang telah di kumpulkan itu bisa di percaya kebenarannya, misalnya angka-angka statistic, tentang inpor exspor, statistic kependudukan, dan sebagainya.Data semacam itu tetap di pergunakan dan tetap di buat sebagai data. Ada beberapa cara yang dapat di pergunakan untuk mengumpulkan data informasi serta menguji data dan informasi tersebut. Cara-cara tarsebut adalah mengadakan wawancara, mengadakan angket, mengadakan informasi penelitian lapangan atau mengadaka penelitian kepustakaan.[1]

1)      Empat Langkah Penyediaan Data.
1.      Penentuan sumber data harus tepat: Sumber data haruslah di temukan secara “purposive” dengan segala pertimbangan dan resiko demi data yang sempurna.
2.      Inventarisasi data :Data juga harus dapat di temukan dengan memadai atau bahkan melimpah, sehingga ada kesempatan bagi peneliti untuk mengesapingkan data yang salah.
3.      Seleksi dat : Data di pisahkan menjadi data yang baik, data yang kurang baik, dan data yang tidak baik.
4.      Klasifikasi data : Data di golong-golongkan atau di sesuaikan dengan tujuannya data yang di klsifikasi dengan sempurna inilah yang kemudian di kenal sebagai metode analisis data.

2)   Aspek-aspek dalam analisis data :
1.   Persyaratan: Beberapa persyaratan yang di persyaratkan oleh pihak lain di luar kekuasaan penulis.
2.   Kendala: Beberapa kelemahan yang terjadi di luar kekuasaan.
3.   Asumsi: Anggapan-anggapan yang harus di buat di buat oleh penulis demi terwujudnya karya tulis.
4.   Tolak ukur: Ukuran-ukuran yang di gunakan dalam menilai data ketika dat itu di analisis.
5.   Ancangan teori: Dengan ancangan teori yang tepat dimungkinkan terakhir hasil analisis yng juga tepat.[2]

B.  Wawancara dan Angket
Wawancara dalam dalam istilah lain di kenal dengan interview. Wawancara merupkan suatu metide pengumpulan berita, data, atau fakta di lapangan. Prosesnya bisa di lakukan secara langsung dengan bertatap muka secara langsung (face to face) dengan [3]narasumber.Namun bisa juga di lakukan dengan tidak langsung seperti melalui telepon, internet, atau surat(wawancara tertulis).
Kelebihan teknik wawancara: pewawancara dapat secara lues mengajukan pertanyaan sesuai dengan situasi yang dihadapi pada saat itu.Pewawancara dapat mengoberfasi perilaku no verbal, misalnya rasa suka, atau periaku lainnya saat pertanyaan diajukan dan dijawab atas seluruh pertanyaan yang diajukan.
Angket di sebut daftar kuesioner yang dapat juga di jawab secara tertulis oleh informan, angket mempunyai keuntungan lain dibandingkan dengan wawancara, yaitu peneliti dapat memperoleh data cukup banyak.


C.  Observasi
Tekhnik obserfasi atau pengamatan marupakan salah satu teknik pengumpulan fakta atau data yang cukup efektif untuk mempelajari suatu system.
·         Kebaikan observasi sebagai berikut:
1)      Data yang di kumpulkan mempunyai keandalan yang tinggi.
2)      Analisis system dapat melihat langsung apa yang dikerjaka.
3)      Analisis system dapat menggambarkan lingkungan fisik dari kgiatan sepeti tata letak fisik peralatan, penerangan, gangguan suara dan lain sebagainya.

·         Petunjuk melakukan obserfasi:
1)      Rencanakan terlebih dahulu obserfasi yang akan di lakukan.
2)      Apa yang akan di obserfasi.
3)      Dimana letak obserfasi.
4)      Kapan obserfasi di lakukan.
5)      Siapa yang akan melakukan obserfasi.
6)      Bagaimana melakukan obserfasi.

1.    Tujuan Membuat Kutipan.
Kutipan merupakan sebuah pendapat seseorang berdasarkan hasil pemikiran seorang dari satu sumber.
Misalnya: Artikrl, Buku, Majalah, Internet dan lain sebagainy.
Ada dua cara dalam mengutip, yaitu langsung dan tidak langsung:
·   Kutipn langsung adalah, kutipan yang di kutip oleh seorang penuli secara litenar huruf demi huruf, kata demi kata, atau kalimat demi kalimat, dari teks lain dan di masukan secara persissama ke dalan teks yang di tulisnya.
·   Kutipan tidak langsung adalah, suatu kutipan dimana dalam kutipan tersebut seorang penulis mengutip pokok pemikiran penulis lain, tetapi penulis tersebut memsukan pemikiran lain ke dalan tulisanya dengan menggunakan kata-kata sendiri.
-    Tujuan kutipan:
1)   Mengaskan isi uraian.
2)   Membuktikan apa yang di katakana.
3)   Menunjang apa yang di ungkapkan.[4]

2.    Jenis Kutipan
Pada karya ilmiah lazim di gunakan kutipan baik secara langsung maupun tidak langsung.Kutipan langsung berarti sesuai dengan naskah aslinya, sedangkan kutipan tidak langsung yaitu kutipan yang berupa intisari dari beberapa naskah yang di rujuk.[5]

Jenis kutipan ada dua macam:
1) Kutipan langsung, selain yang sama persis dengan sumbernya tanpa perubahan
a.  kutipan langsung kurang dari lima baris, di tulis berintegrasi kedalam teks, spasi sama (margin) juga sama, di apit tanda petik, dan pada akhir kutipan di beri nomor untuk catatan kaki.
Contoh:
Dalam Pedoman Ejaan yang di Sempurnakan disebutkan Bahwa “unsur pinjaman yang mengucapkan dan menulisnya di sesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Dalam hah ini di usahakan agar ejaannya hanya di ubah seperlunya sehingga bentuk indonesianya masih dapat di bandingkan dengan bentuk slinya”
b.  Kutipan langsung lima baris ke atas ditulis terpisah dari teks, spasi rapat (satu spasi), margin kiri masuk ke dalam teks lima spsi, dari margin kanan tiga spasi, dan pada akhir kutipan di beri nomor catatan kaki.
Contoh:
Dalam Tata Buku Bahasa Indonesia di sebutkan bahwa:
            Progran bahasa standar memiliki sifat kemantapan dinmis, yang berupa kaidah dan aturan yang tetap.Buku atau standar tidak dapat berubah setiap sat. Kaidah pembentukan kata yang menerbitkan prasa dan perumus dengan taat asas dengan menghasilkan bentuk pengrajin atau pengrusak.
Ketaatasasan ragam buku ini dalam penulisan ilmiah perlu di laksanakan secara konsisten sehingga menghasilkan expresi pemikiran yang objektif.
2)   Kutipan tidak langsung, mengambil ide dari suatu sumber dan menulikannya sendiri dengan kalimat atau bahasa sendiri. Penulisan diintgrasikan ke dalam teks, tidak di apit tanda petik, spsi sama dengan teks, dan tidak mengubah isi atau ide penulis asli. Penulisan di sertai daftar pustaka sumber yang di kutip, dapat berupa catatan kaki atau data pustaka dalam teks.

a.  Cara meringkas: Yaitu menyajikan suatu krangan atau bagian karangan yang panjagng dalam bentuk ringkas.
Proses meringkas karangan berdasarkan urutan sebagai berikut:
-    Bertolak dari karangan asli, dengan membaca secara cermat keseluruhan naskah asli dari tema sampai dengan kesimpulan, dan merangkum pikiran-pikiran utama.
-    Mereproduksi karya asli dalam bentuk ringkas dengan menyajikan pikiran utama seluruh karangan dalam hubungan logis; memotong, memangks, dan menghilangkan unsur-unsur berikut ini:
Ø  Latar belakang
Ø  Keindahan gaya bahasa
Ø  Ilustrasi
Ø  Penjelasan dan rincian yang detail.[6]
Ø  Kutipan
Ø  Sumber kutipan
Ø  Data pustaka
Ø  Deskripsi data
Ø  Contoh-contoh

-    Menyusun ringkasan dengan memperhatikan keaslian naskah:
Ø  Pikiran pengarang,
Ø  Pendekatan naskah,
Ø  Urutan pikiran,
Ø  Istilah-istilah,
Ø  Data yang sudah di olah (hasil analisis)
Ø  Kesimpulan,
Ø  Sudut pandang pengarang asli.

3.  Teknik Penulisan Kutipan
Dalam penulisan karya ilmiah, lebih di sarankan menggunakan kutipan tidak langsung. Cara menulis sumber rujukan dalam naskah terdapat perbedaan antara kutipan langsung dan kutipan tidak langsung:
a.       Penulisan kutipan langsung
Terdapat perbedaan cara penulisan antara kutipan langsung dan tidak. Penulisan kutipan langsung terdiri atas kurang dari 4 baris dan lebih dari 4 baris. Penulisan kutipan langsung yang kurang dari 4 baris dengan cara:
·         Penulisan di integrasikan dengan paragraf tersendiri.
·         Jarak spasi kutipn sama dengan spasi teks dalam naskah.
·         Kutipan di beri tanda kutip.
·         Sebelum atau sesudah kutipan di beri informasi sumber rujukan sesuai naskah yang di acu dan harus mencantumkan nomor halaman.

-          Penulisan kutipan langsung yang terdiri atas 4 baris atau lebih di lakukan dengan cara:
·         Kutipan di tulis pada paragraf tersendiri.
·         Seluruh kutipan masuk lima ketukan dari margin kiri.
·         Jarak antarbaris pada kutipan adalah satu spasi.
·         Kutipan boleh di beri atau tidak di beri tanda kutip.
·         Jika kutipan merupakan paragraf baru, baris awal kutipn masuk lagi satu tab (sama dengan lima ketukan)
·         Sebelum atau sesudah kutipan di beri informasi sumber rujukan sesuai dengan naskah yang diacu.
Contoh kutipan yang sesuai dengan naskah asli tnpa kesalahan atau bagian yang di hilangkan:“Nampaknya terdapat pula suatu kecenderungan kearah meningkatnya pemusatan pemikiran tanah ketangan Cina” (Evers, 1995:84)

b.   Penulisan kutipan tidak langsung.
Penunjukan sumber kutipan menggunakan system innote.
Cara-cara penulisan atau penunjukan sumber kutipan kutipan sebagai berikut:
·         Penulisan sumber rujukan dengan satu unsur nama;
Untuk sumber kutipan dari Samsuri tahun 2002 pada halaman 5, dapat di tulis sbagai berikut.
-       Menurut samsuri (2002:5) bahasa menandai eksistensi manusia.
-       Samsuri (2002:5) mengemukakan bahwa bahasa menandai eksistensi manusia.
-       Bahasa menandai eksistensi manusia (Samsuri, 2002:5)
·         Penulisan sumber rujukan dengan dua atau lebih unsur nama.
-        Adi purnomo hanya di tulis purnomo.
-       Prof. Albert Smith hanya di tulis smith.
-       Mas Achmad Santosa hanya di tulis santosa.[7]
















BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Ada beberapa cara yang dapat di pergunakan untuk mengumpulkan data informasi serta menguji data dan informasi tersebut. Cara-cara tarsebut adalah mengadakan wawancara, mengadakan angket, mengadakan informasi penelitian lapangan atau mengadaka penelitian kepustakaan.
Wawancara dalam dalam istilah lain di kenal dengan interview. Wawancara merupkan suatu metide pengumpulan berita, data, atau fakta di lapangan. Prosesnya bisa di lakukan secara langsung dengan bertatap muka secara langsung (face to face) dengan [8]narasumber.Namun bisa juga di lakukan dengan tidak langsung seperti melalui telepon, internet, atau surat(wawancara tertulis).
Pada karya ilmiah lazim di gunakan kutipan baik secara langsung maupun tidak langsung
.
B.  Saran
Demikian makalah ini saya susun, semoga bermanfaat bagi kita semua. Saya menyadari masih banyaknya kekurangan dalam penyusunan makalah ini, maka dari itu saya harapkan kritik dan saran yang membangun guna memperbaiki makalah saya selanjutnya.





DAFTAR PUSTAKA

Gorys Keraf,1994,KOMPOSISI,Nusa Indah,Jakarta

Ningsih Sri Dkk.2007,BAHASA INDONESIA(Untiuk Mahasiswa),Adi Yogyakarta Dengan Universitas Negri Jember,Yogyakarta.

Widjono Hs.2012,BAHASA INDONESIA(Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi),Grasindo,Jakarata.

Rahardi Kunjana.2002,BAHASA INDONESIA(Untuk Perguruan Tinggi),Erlangga,Baping Raya.




[1]Gorys keraf, Sebuah pengantar kemahiran bahasa (KOMPOSISI), Flores NTT, 1994.hal 160.
[2] Kunjana Rahardi,Bahasa Indonesia untuk perguruan tinggi,Jakarta,2002, hal170
[3] Gorys keraf, Sebuah pengantar kemahiran bahasa (KOMPOSISI), Flores NTT, 1994.hal .

[4] Gorys keraf, Sebuah pengantar kemahiran bahasa (KOMPOSISI), Flores NTT, 1994.hal .
[5] Sri ningsih dkk, Bahasa Indonesia Untuk Mahasiswa,Jogjakarta,2007,hal.156.
[6]Widjono Hs, BAHASA INDONESIA (Mata kuliah Pengembangan kepribadian di perguruan tinggi), Jakarta, 2012, hal 92-96.
[7] Sri Ningsih, BAHASA INONESIA Untuk Mahasiswa,Jogjakarta,2007, hal,156-158


Disusun oleh:
Eli Nursusanti       
Dian Rama            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar