Minggu, 10 Maret 2013

Teori Kompetensi (ability)



Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1996 : 623), pengertian mampu adalah kesanggupan atau kacakapan, sedangkan kemampuan pegawai berarti pegawai yang memiliki kecakapan atau kesanggupan dalam mengerjakan sesuatu yang diwujudkan melalui tindakannya untuk meningkatkan produktivitas kerja.
Menurut Chaplin (1997 : 34), kemampuan, kecakapan, ketangkasan, bakat, kesanggupan) merupakan tenaga (daya kekuatan) untuk melakukan suatu perbuatan”.
Sedangkan menurut Robbins (2000), kemampuan adalah kesanggupan bawaan seseorang sejak lahir, atau merupakan hasil kerja atau praktek. Lebih lanjut dinyatakan bahwa kemampuan terdiri dari dua faktor yaitu :
1)      Kemampuan intelektual (intelectual ability); merupakan kemampuan melakukan aktivitas secara mental.
2)      Kemampuan fisik (physical ability); merupakan kemampuan melakukan aktivitas berdasarkan stamina kekuatan dan karakter fisik.
Berdasarkan uraian di atas kemampuan kerja merupakan perilaku manusia baik secara fisik maupun non fisik. Konsep perilaku dari pandangan biologis merupakan suatu kegiatan organisme yang bersangkutan. Jadi, perilaku manusia pada hakekatnya adalah suatu aktivitas dari manusia itu sendiri. Oleh sebab itu perilaku manusia mempunyai bentangan yang sangat luas, mencakup; berjalan, berbicara, bereaksi, berpakaian, dan lain sebagainya. Bahkan kegiatan internal seperti berfikir, persepsi dan emosi juga merupakan perilaku manusia. (Notoatmojo, S. 2007 : 131).
Dengan kata lain perilaku merupakan seluruh kegiatan manusia, baik kegiatan fisik maupun kegiatan non fisik. lebih lanjut berdasarkan pembagian domain oleh Bloom, dikembangkan menjadi 3 tingkat ranah perilaku yaitu :
1)        Pengetahuan (knowledge)
Pengetahuan adalah hasil pegindraan manusia atau hasil tahu seseorang terhadap obyek melalui indera yang dimilikinya. Pengetahuan seseorang terhadap obyek mempunyai intensitas atau tingkat yang berbeda-beda.
Secara garis besar dibagi dalam 6 tingkat pengetahuan :
(1)      Tahu (know) hanya sebagai recall (memanggil) memori yang telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu.
(2)      Memahami (comprehension) : memahami suatu obyek, tidak sekedar tahu saja tetapiapat menginterprestasikan secara benar tentang obyek yang diketahui tersebut.
(3)      Aplikasi (application) : setelah memahami obyek yang dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang diketahuin tersebut pada situasi yang lain.
(4)      Analisis (analysis) : kemampuan seseaorang untuk menjabarkan dan/atau memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponen-komponen yang terdapat dalam suatu maslah/obyek yang diketahui.
(5)      Sintesis (synthesis) : menujukan suatu kemampuan seseorang untuk merangkum atau meletakan dalam suatu hubungan yang logois dari komponen-komponen pengetahuan yang dimiliki.
(6)      Evaluasi (evaluation) : berkaitan dengan kemampuan seseorang melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu obyek tertentu.
2)        Sikap (Attitude)
Sikap adalah juga respons tertutup seseorang terhadap stimulus atau obyek tertentu, yang sudah melibatkan faktir pendapat dan emosi yang bersangkutan. Champell (1950) mendefinisikan, unindividual’s attitude is syndrom of response consistencywith regard to object.
Menurut Allport (1954) sikap iu terdiri dari 3 komponen pokok :
(1)      Kepercayaan atau keyakinan, ide dan konsep terhadap obyek. Artinya bagaimana keyakinan atau pendapat atau pemikiran seseorang terhadap obyek.
(2)      Kehidupan emosional atau evaluasi seseorang terhadap obyek, artinya bagaimana penilaian orang tersebut terhadap obyek.
(3)      Kecenderungan untuk bertindak (tend to behave), artinya sikap adalah merupakan omponen yang mendahului tindakan atau perilaku terbuka.

Sikap mempunyai tingkatan-tingkatan berdasarkan intensitasnya :
(1)      Menerima (receiving), seseorang mau menerima stimulus yang diberikan obyek.
(2)      Menanggapi (responding), memberikan jawaban atau tanggapan terhadap pertanyaan atau obyek yang dihadapi.
(3)      Menghargai (valuing), seseorang memberikan nilai positif terhadap obyek atau stimulus.
(4)      Bertanggung jawab (responsible), bertanggung jawab terhadap apa yang telah diyakininya.
3)        Tindakan atau praktik (practice)
Praktik atau tindakan ini dapat dibedakan menjadi 3 tingkatan menurut kualitasnya yakni :
(1)      Praktik terpimpin (guide response) seseorang telah melakukan sesuatu tetapi masih tergantung kepada tuntutan atau menggunakan panduan.
(2)      Praktik secara mekanisme (mechanisme) seseorang telah melakukan sesuatu hal secara otomatis.
(3)      Adopsi (adoption) suatu tindakan yang sudah berkembang.

       Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa kemampuan (ability) adalah kecakapan atau potensi menguasai suatu keahlian yang merupakan keterampilan hasil latihan atau praktek dan digunakan untuk mengerjakan sesuatu dan diwujudkan melalui kemampuan intelektual dan kemampuan fisik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar