Minggu, 10 Maret 2013

Teori Motivasi Kerja


Motivasi merupakan salah satu bagian dari administrasi kepegawaian dalam rangka proses pembinaan, pengembangan dan pengarahan pegawai sebagai sumberdaya manusia dalam suatu organisasi. Mengingat manusia merupakan unsur terpenting, paling utama dan paling menentukan bagi kelancaran jalannya administrasi dan manajemen.
Motivasi (motivation) kata dasarnya adalah motif (motive) yang berarti dorongan, sebab atau alasan seseorang melakukan sesuatu. Dengan demikian motivasi berarti suatu kondisi yang mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan suatu perbuatan/kegiatan yang berlangsung secara sadar. (Hadari Nawawi, 2005 : 351).
Abdurrahmat Fathoni (2006 : 132) menyatakan bahwa motivasi berasal dari kata motif yang artinya sesuatu yang mendorong dari dalam diri untuk melaksanakan sesuatu (gerak), sedangkan motivasi artinya sesuatu yang membuat orang untuk bertindak atau berperilaku dalam cara-cara tertentu yang didasarkan dari motif. Sedangkan motif sumber daya manusia menunjukkan arah dan tujuan tertentu yang dilakukan oleh manusia untuk berperan memastika bahwa manusia tersebut menuju dan bergerak ke arah yang telah ditentukan.
Sedangkan Winardi (Abdurrahmat Fathoni, 2006 : 133) memberikan pengertian motivasi sebagai sebuah konteks organisasi, merupakan proses dengan apa seorang manajer merangsang pihak lain untuk bekerja dalam rangka memuaskan keinginan-keinginan pribadi mereka. 
Menurut TB. Syafri Mangkuprawira dan A.V. Hubeis (2007 : 113) menjelaskan yang dimaksud motivasi merupakan dorongan yang membuat karyawan melakukan sesuatu dengan cara dan untuk mencapai tujuan tertentu.
Enam teori yang dapat diimplematasikan dalam manajemen SDM dilingkungan suatu organisasi/perusahaan dikemukakan oleh Hadari Nawawi (2003) yaitu :

1.      Teori kebutuhan (Need) dari Abraham Maslow.
2.      Teori dua factor dari Frederick Herzberg.
3.      Teori Prestasi (achievement) dari David McClelland.
4.      Teori penguatan (Reinforcement).
5.      Teori harapan (Expectancy).
6.      Teori tunjangan sebagai motivasi.

Maslow mengklasifikasikan motivasi berdasarkan hierarki kebutuhan manusia tersebut adalah :
a.       Kebutuhan Fisiologis
Merupakan kebutuhan dasar manusia seperti makan, minum, pakaian, dan perumahan.
b.      Kebutuhan Keamanan
Merupakan kebutuhan perlindungan dari sakit, rasa aman, rasa takut dan cemas.
c.       Kebutuhan Sosial
Merupakan kebutuhan kasih sayang, bergaul, berkelompok, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
d.      Kebutuhan Penghargaan
Mencakup status, prestasi, harga diri dan dihargai oleh orang lain.
e.       Kebutuhan Aktualisasi Diri
Mencakup pengembangan bakat, usaha untuk berhasil dalam bidang pengetahuan sosial dan pembentukan kepribadian.

Menurut teori dua faktor Herzberg ada dua kesimpulan :
1.      Adanya serangkaian kondisi “ekstrinsik” keadaan pekerjaan yang menyebabkan rasa tidak puas diantara karyawan. Kondisi ini adalah faktor-faktor yang membuat orang merasa tidak puas atau disebut juga faktor kesehatan karna faktor-faktor diperlukan untuk mempertahan kan tingkat yang paling rendah yaitu tingkat tidak adanya kepuasan. Faktor-faktor ini menyangkut : upah, keamanan kerja, kondisi kerja, status, prosedur, perusahaan, mutu dari supervisi teknis, mutu dari hubungan inter-personal di antara teman sejawat, atasan dan bawahan.
2.      Adanya serangkaian kondisi “intrinsic” kepuasan pekerjaan apabila terdapat dalam pekerjaan akan menggerakkan tingkat motivasi yang kuat, yang dapat mengasilkan prestasi pekerjaan yang baik, jika kondisi tidak ada, maka kndisi ini tidak akan menimbulkan rasa ketidak puasan yang berlebihan. Serangkaian faktor ini dinamakan statisfier atau motivator, meliputi : penghargaan, prakarsa, hubungan kerja, pengawasan, prestasi, pengakuan, tanggung jawab, kesesuaian pekerjaan, kemungkinan berkembang, kondisi lingkungan kerja.
Kebutuhan-kebutuhan seperti yang dikemukakan oleh Maslow dan Harzberg di atas mendorong (motivasi) seseorang untuk melakukan aktivitas dalam upaya pemenuhan kebtuhan itu. Motivasi merupakan alat penggerak yang mendorong seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya.
Teori prestasi yang dilakukan oleh McClelland mengklasifikasikan motivasi berdasarkan akibat suatu kegiatan berupa prestasi yang dicapai, termasuk juga didalam bekerja. Dengan kata lain kebutuhan berprestasi merupakan motivasi dalam melaksanakan pekerjaan.
Teori penguatan (reinfercement) pada dasarnya berarti pengulangan kegiatan karena mendapat ganjaran. Ganjaran selain bentuk material, dapat pula bersifat non-material. Ganjaran juga berarti pemberian insentif.
Teori harapan (expectancy) mengemukakan harapan merupakan energy penggerak untuk melakukan kegiatan. Bekerja didorong oleh harapan tertentu. Tujuan teori sebagai motivasi bersifat objektif. Setiap pekerja yang memahami dan menerima tujuan organisasi unit kerjanya, dan merasa sesuai dengan dirinya akan merasa ikut bertanggung jawab dalam menyelesaikannya.
            Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan salah satu faktor penentu hasil kerja seseorang disamping kemampuan, sedangkan suatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja disebut motivasi kerja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar