Senin, 15 April 2013

Sang Penanya Mangajukan Tanya Pada yang Ditanya tentang Ribuan Pertanyaan?



Aku…. aku memberi interupsi kepada pagi, bertanya mengenai apa yang terjadi. Sejenak waktu seolah berhenti, pagi membisu, seakan memberikan isyarat agar  aku bertanya pada mentari siang yang ditopang oleh gumpalan awan putih berarak-arak…

Aku kembali bertanya “Mengapa?” pada sang mentari. lagi, ia hanya melirik tajam, sedikit mengangkat bahunya sambil menarik nafas panjang. Tanpa berkata apapun, cahaya itu meneruskan perjalanan dalam lingkaran semesta.

Tak jera, aku mencoba bertanya-tanya pada semilir udara sore. Lelah bertutur, aku tuliskan lewat bait-bait kata di atas secarik kertas. Lalu ku hamparkan kertas itu di halaman depan rumah. Seketika langit menjadi mendung, tak lama kemudian hujan deras. Baris-baris Tanya dalam kata itupun luluh lantak, terbakar dihantam petir.

Di malam harinya, pada semburat sinar rembulan, segala Tanya aku benamkan dalam gelap, berharap cahaya esok akan menyulapnya menjadi jawab. Mengurai luka menjadi suka. menyapu kegelisahan dengan lentera raksasa.

……….Aku tertidur pulas, dalam mimpi aku kembali bertanya-tanya, entah pada siapa! 

(15042013)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar