BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Resensi Dan Penerapannya
Resensi adalah tulisan yang berisi ulasan
pertimbangan, atau pembicaraan suatu karya
(sastra, nonsastra, film, drama, dan sebagainya) dengan tujuan untuk
menyampaikan informasi kepada pembaca tentang sebuah karya apakah patut
mendapat sambutan atau tidak. Simpulan resensi buku biasanya berusaha
menykinkan pembaca agar membaca buku yang diulas.
Resensi buku berisi hal-hal berikut
ini:
1. Identitas buku yang memuat: judul buku , nama penulis , nama
penerjemah (bila buku diterjemahkan),nama penerbit,dan tebal buku
2. Gambaran umum isi buku.
3. Analisis kelebihan dan kekurangan buku.
4. Ciri-ciri bahasa yang digunakan penulis.
5. Manfaat buku bagi pembaca.[1]
Agar dapat
menghasilkan tukisan resensi yang sesuai syaratnya, Anda perlu melakukan cara
atau langkah berikut:
1. Menyimpulkan jenis buku/karya sastra yang akan diresensi setelah
memahami isi secara keseluruhan.
2. Menentukan isi dan masing-masing sasaran resensi
3. Menyusun ulasan atau temuan dari analisis tiap aspek dari buku
tersebut.
4. Menyusun karangan/resensi.
Ada tiga pola tulisan resensi
buku,yaitu meringkas,menjabarkan,dan mengulas:
1.
Meringkas (synopsis) berarti
menyajikan semua persoalan buku secara padat dan jelas.Sebuah buku biasa nya
menyajikan banyak persoalan. Persoalan-persoalan itu sebaik nya diringkas.
2.
Menjabarkan (deskripsi) berarti mengungkapkan
hal-hal menonjol dari synopsis yang sudah dibuat.Jika perlu,bagian-bagian yang
mendukung uraian itu dikutip.
3.
Mengulas berarti menyajikan uraian.
2.2 Tujuan Resensi Buku
Adapun tujuan dari kegiatan meresensi buku, yaitu:
Adapun tujuan dari kegiatan meresensi buku, yaitu:
1.
Membantu pembaca (umum) yang belum
berkesempatan membaca buku yang dimaksud atau membantu mereka yang memang tidak
punya waktu membaca buku. Dengan adanya resensi, pembaca setidaknya bisa
mengetahui gambaran dan penilaian umum terhadap buku tertentu.
2.
Mengetahui kelemahan dan kelebihan buku yang
diresensi. Dengan begitu, pembaca bisa belajar bagaimana semestinya membuat
buku yang baik itu. Memang peresensi
bisa saja sangat subjektif dalam menilai buku.
3.
Mengetahui latarbelakang dan alasan buku
tersebut diterbitkan.
4.
Mengetahui perbandingan buku yang telah
dihasilkan penulis yang sama atau buku-buku karya penulis lain yang sejenis.
Peresensi yang punya “jam terbang” tinggi, biasanya tidak melulu melulu mengulas
isi buku apa adanya. Biasanya,mereka juga menghadirkan karya-karya sebelumnya
yang telah ditulis oleh pengarang buku tersebut, kalau tidak, biasanya juga
menghadirkan buku-buku karya penulis lain yang sejenis.
5.
Bagi penulis buku yang diresensi, bisa sebagai
masukan berharga bagi proses kreatif kepenulisan selanjutnya karena tak jarang
peresensi memberikan.
2.3 Langkah-langka resensi
Memilih jenis buku: Tentu setiap orang mempunyai hobi
dan minat tertentu pada sebuah buku. Pada proses pemilihan ini akan lebih baik
kalau kita fokus untuk meresensi buku-buku tertentu yang menjadi minat atau
sesuai dengan latarbelakang pendidikan kita. (hal ini didasarkan pada kenyataan
bahwa seseorang tidak mungkin menguasai berbagai macam bidang sekaligus). Ini
terkait dengan ”otoritas ilmiah”.Hal ini tidak berarti membatasi tau
melarang-larang orang untuk meresensi buku.Tapi hanya soal siapa
berbicara apa.
Usahakan buku baru. Ini jika karya resensi akan dipublikasikan di media cetak. Buku-buku yang sudah lama tentu kecil kemungkinan akan termuat karena dinilai sudah basi dengan asumsi sudah banyak yang membacanya sehingga tidak mengundang rasa penasaran. Untuk buku-buku lama (yang diniatkan sekedar untuk berbagi ilmu) tetap bisa diresensi dan dipublikasikan misalnya lewat blog (jurnal personal).
Jangan lupa mengadakan orientasi terhadap pengarang seperti yang dikatakan Kustadi Suhandang yaitu dengan memenuhi rasa ingin tahu pembaca tentang buku-buku lain yang pernah ditulis oleh pengarang. Apakah buku itu sejalan dengan pekerjaan penulis dan apakah buku itu merupakan karya baru. (Suhandang, 2004:12)
Usahakan buku baru. Ini jika karya resensi akan dipublikasikan di media cetak. Buku-buku yang sudah lama tentu kecil kemungkinan akan termuat karena dinilai sudah basi dengan asumsi sudah banyak yang membacanya sehingga tidak mengundang rasa penasaran. Untuk buku-buku lama (yang diniatkan sekedar untuk berbagi ilmu) tetap bisa diresensi dan dipublikasikan misalnya lewat blog (jurnal personal).
Jangan lupa mengadakan orientasi terhadap pengarang seperti yang dikatakan Kustadi Suhandang yaitu dengan memenuhi rasa ingin tahu pembaca tentang buku-buku lain yang pernah ditulis oleh pengarang. Apakah buku itu sejalan dengan pekerjaan penulis dan apakah buku itu merupakan karya baru. (Suhandang, 2004:12)
2.4 Struktur dari
resensi adalah sebagai berikut :
1.
Tema resensi,tujuan nya untuk menarik pembaca
2.
Deskripsi isi buku dengan
deskripsi,pembaca yang belum
tahu,dapat memperoleh gambaran tentang isi buku tersebut .
3.
Jenis buku
4.
Keunggulan dan kekurangan buku
5.
Nilai buku
KESIMPULAN
Dalam
ringkasan dan resensi terdapat tiga asas pokok yang penting yaitu sebagai
berikut:
1. Pengertian ringkasan dan
ikhtisar
2. Cara membuat ringkasan
3. Pengertian resensi dan penerapan
nya
Tiga asas pokok diatas mempunyai arti yang
berbeda. Ringkasan mempunyai kata
lain yaitu précis,yang mempunyai arti memotong atau memangkas . jadi ringkasan
itu dapat diartikan sebagai tulisan yang ringkas dan menulis karangan secara
singkat . ringkasan berbeda dengan ikhtisar walaupun kedua istilah itu sering
disamakan .
Resensi dapat di
artikan sebagai tulisan yang mempunyai isi seperti ulasan mengenai kelemahan
buku dan kelebihan buku .Dengan demikian dari tiga asas di atas mempunyai arti
yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Prof.Dr.Keraf Gorys.1994.Komposisi.Cv
Graha Pustaka.Jakarta
http.//tentangndha.blogspot.com/pengertian-rangkuman-ringkasan.html/
tanggal 14 November 2013,Jam 15:17
[1]
Bahasa indosia sma/ips,detik-detik intan
perwira hlm 51
Disusun oleh:
Intan Pertiwi
Pasya Putri
Orica
Susi Sumisih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar