Jumat, 12 September 2014

Persiapan yang Sebaiknya dilakukan oleh Calon Jama'ah Haji

Di musim haji tahun ini, mungkin ada di antara keluargamu atau bahkan kamu sendiri yang akan menunaikan rukun islam yang ke lima, ibadah haji. Perjalanan haji membutuhkan persiapan yang matang, baik persiapan lahir maupun batin, persiapan mental dan fisik. karena ibadah haji relatif lebih berat pelaksanaaannya dibanding ibadah lain seperti shalat, zakat, ataupun shaum ramadhan. Ini berhubungan dengan jauhnya perjalanan, tingginya dinamika,serta banyaknya jamaah yang berkumpul di tanah suci.  

Adapun yang perlu menjadi perhatian. Terdapat hal-hal penting yang harus dipersiapkan, yaitu:

1. Kuatkan niat. Melaksanakan ibadah haji dengan niat yang lurus karena Allah semata. Meyakini ibadah ini panggilan Allah. “Wa atimmul hajja wal ‘umrota lillah” (sempurnakanlah haji dan umrohmu semata-mata karena Allah)—QS Al Baqarah 196. Bukan karena niat yang 'lain'. Seperti pamer atau bangga karena mampu berhaji. Atau bahkan ingin selfie di depan ka'bah? (Mungkin aja.. :D)

2. Persiapan wawasan dengan memahami ilmu manasik haji. Jamaah haji harus belajar manasik mulai dari rukun dan syarat, tatacara ibadah, hingga hikmah-hikmahnya. Pengetahuan yang dalam akan menunjang keberhasilan dan kemantapan. Nabi Ibrahim As saja minta kepada Allah agar diberi ilmu tentang manasik “wa arinaa manaasikanaa” (Ya Allah tunjukkanlah tatacara manasik kami)—QS Al Baqarah 128. Ilmu manasik haji bisa dipelajari secara otodidak dari buku-buku, atau kamu bisa mengikuti bimbingan manasik haji di KBIH (Kelompok bimbingan ibadah haji) terdekat di kotamu. Jika kamu berada di sekitar wilayah Lampung Utara, bisa mendaftarkan diri di KBIH Daarul Khair yang bertempat di Muarajaya Kotabumi. (Numpang Promosi) :D

3. kesiapan untuk mengikuti petunjuk Nabi “khudzuu ‘annii manaasikakum” (Ambilah dariku manasikmu).—HR Muslim. Harus jelas rujukannya, yaitu apa yang dikerjakan oleh Rosulullah SAW. Jangan mengada-ada atau sekedar ikut-ikutan. Dalam hal ini, dibutuhkan pengetahuan yang bisa kamu pelajari atau baca dari buku atau mengikuti bimbingan manasik haji melalui KBIH. Hal ini sangat dibutuhkan, agar ibadah yang dilakukan benar-benar berdasarkan syariat dan agar tidak menjadi sia-sia.

4. persiapan fisik dan mental. Karena ibadah ini jauh ke Mekkah di saudi Arabia dan memakan waktu yang cukup lama, maka baik fisik maupun mental mesti disiapkan. Dikarenakan pula kondisi geografis yang tidak sama, maka Saran-saran berkaitan menjaga kesehatan perlu diperhatikan. Sebaiknya, kurang lebih satu bulan sebelum keberangkatan, kamu disarankan untuk melakukan olahraga rutin jalan kaki pada pagi atau sore hari. Mempertimbangkan ibadah yang akan dilakukan di tanah suci banyak membutuhkan kekuatan fisik dlm berjalan.
Demikian juga dengan kesiapan mental seperti sabar, berani, toleran, siap untuk bantu membantu, rendah hati serta optimistik. Pengetahuan ttg  budaya orang Arab juga dibutuhkan sebagai wawasan dan pertimbangan dalam bersikap di negeri orang.

5. bekal materi dan banyak berdoa.  Bekal materi tak perlu banyak, yang penting cukup. Hal ini untuk menenangkan jiwa dalam perjalanan ibadah ini. Terlalu banyak bekal dapat menggeserkan orientasi dari ibadah kepada nafsu tinggi berbelanja. Sebaliknya, terlalu minim bekal dapat menggelisahkan dan was-was. Bersikap bijaklah dlm membawa bekal materi. Bawalah secukupnya. Dalam hal ini mungkin kamu perlu sharing dengan kerabat atau sahabat yang sudah pernah menunaikan ibadah haji. Agar mengetahui kisaran nominal yang dibawa untuk bekal selama ibadah haji.
Do’a tentu mutlak adanya karena ibadah haji adalah ibadah do’a. Banyak-banyaklah berdoa agar ibadah haji yang kamu laksanakan dimudahkan oleh Allah, diberi kesehatan, mendapat perlindungan sejak berangkat hingga pulang ke tanah air, serta berdoa agar ibadah haji yang kamu laksanakan bisa diterima sehingga kamu menjadi haji yang mabrur. “ud’unii astajib lakum” (berdoalah kepada-Ku, Aku akan kabulkan permohonanmu)—QS Al Mu’min 60. Karena bagi haji mabrur, tidak ada jaza' (balasan) yang setimpal melainkan surganya Allah.

6. Bersihkan diri. Lahir batin. Meminta maaf kepada tetangga dan sanak saudara amat sangat diperlukan. Banyak-banyaklah mengucap istighfar, serta tingkatkanlah kualitas dlm beribadah. Agar kamu semakin dekat dengan Allah. Dan hatimu lebih siap untuk menjalankan setiap rukun dan sunnah haji.
Ibadah haji adalah perjalanan suci “rihlah muqaddasah” karenanya sucikan diri sejak dini. “qad aflaha man tazakkaa” (Sungguh beruntung orang yang menyucikan diri)—QS Al A’la 14.

Tulisan diadaptasi dari jawaban Ustaz HM Rizal Fadillah dalam http://m.republika.co.id/berita/jurnal-haji/konsultasi-haji/13/09/10/msw681-enam-persiapan-yang-perlu-dilakukan-jamaah-calon-haji.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar