Minggu, 10 Maret 2013

Bahasa dan Pikiran



            Hubungan antara pikiran dan bahasa adalah satu permasalahan yang mendasar atau hakiki dalam psikolinguistik. Kita perlu mempertanyakan:
  1. Lainkah bahasa dan piiran? Apakah keduanya merupakan hal yang sama?;
  2. kalau dua hal itu berbeda, adakah hubungan di antaranya?;
  3. Jika ada hubungannya, manakah yang utama?
Dalam Psikolinguistik Suatu Pengantar oleh Sri Utari Subyakto-Nababan terdapat pendapat para psikolinguis bahwa bahasa dan pikiran:
  1. adalah dua hal yang berbeda
  2. amat erat hubungannya
  3. dapat di anggap sebagai dua macam penampilan dari hal atau kegiatan yang sama atau dengan kiasan “dua sisi dari mata uang yang sama”;
  4. tidak sama nilainya, sebab bahasalah yang utama;dalam arti kita tidak akan tahu adanya pikiran kalau kita tidak punya bahasa, dan bahwa kita dapat melihat atau mendengar orang berbahasa tanpa kita tahu bahwa dia berpikir.
Pada bahasan kali ini juga dibahas tentang hubungan antara bahasa dan pikiran, yang disebut Hipotesis Relativitas Kebahasaan. Hipotesis ini, paling tidak “versi kuatnya”, mengatakan bahwa struktur bahasa seseorang menentukan cara berpikir dan berprilakunya. Versi kuat ini juga disebut juga  Hipotesis Sapi- Whorf, karena Sapir yang mula-mula mengemukakannya (1921), tetapi Whorf, murid Sapir, yang merumuskan versi kuat itu.
            Dibawah ini kita tinjau hubungan-hubungan lain bahasa dan pikiran, yakni khususnya hubungannya dengan:
1.      kategori-kategori kognitif tertentu
2.      kategori-kategori sosial.
a.   kategori kategori kognitif
kategorisasi adalah cara-cara berpikir manusia sebagai tanggapan tehadap berbagai macam informasi yang diterimanya melalui berbagai inderanya dan bagaimana dia memprosesnya dalam pikiran dan membaginya dalam kelompok-kelompok guna penyimpanan (storage) dalam ingatan dan menemukannya kembali (retrieve)dengan mudah. Kelompok-kelompok konsep yang dihasilkan pengolahan pikiran itu disebut kategori. Kategorisasi psengamatan ini berbentuk bahasa, dan oleh karena itu dapat diteliti melalui bentuk-bentuk tertentu dalam bahasa.
            Karena ada berbagai macam bahasa di dunia ini, kita menerima pendapat bahwa kategorisasi itu bisa juga berbeda-beda. Akan tetapi ada terdapat sejumlah kategori yang semesta (universal) sebagaimana ditemukan oleh Greenberg (1966). Sebagian kategori semesta itu dibahas oleh Clark & Clark.
b.  kategori-kategori sosial

Tidak ada komentar:

Posting Komentar