Hubungan
antara pikiran dan bahasa adalah satu permasalahan yang mendasar atau hakiki
dalam psikolinguistik. Kita perlu mempertanyakan:
- Lainkah bahasa dan piiran? Apakah keduanya merupakan hal yang sama?;
- kalau dua hal itu berbeda, adakah hubungan di antaranya?;
- Jika ada hubungannya, manakah yang utama?
Dalam
Psikolinguistik Suatu Pengantar oleh Sri Utari Subyakto-Nababan terdapat pendapat
para psikolinguis bahwa bahasa dan pikiran:
- adalah dua hal yang berbeda
- amat erat hubungannya
- dapat di anggap sebagai dua macam penampilan dari hal atau kegiatan yang sama atau dengan kiasan “dua sisi dari mata uang yang sama”;
- tidak sama nilainya, sebab bahasalah yang utama;dalam arti kita tidak akan tahu adanya pikiran kalau kita tidak punya bahasa, dan bahwa kita dapat melihat atau mendengar orang berbahasa tanpa kita tahu bahwa dia berpikir.
Pada bahasan kali ini juga
dibahas tentang hubungan antara bahasa dan pikiran, yang disebut Hipotesis
Relativitas Kebahasaan. Hipotesis ini, paling tidak “versi kuatnya”, mengatakan
bahwa struktur bahasa seseorang menentukan cara berpikir dan berprilakunya.
Versi kuat ini juga disebut juga Hipotesis
Sapi- Whorf, karena Sapir yang mula-mula mengemukakannya (1921), tetapi
Whorf, murid Sapir, yang merumuskan versi kuat itu.
Dibawah
ini kita tinjau hubungan-hubungan lain bahasa dan pikiran, yakni khususnya
hubungannya dengan:
1.
kategori-kategori kognitif
tertentu
2.
kategori-kategori sosial.
a.
kategori kategori kognitif
kategorisasi adalah cara-cara
berpikir manusia sebagai tanggapan tehadap berbagai macam informasi yang
diterimanya melalui berbagai inderanya dan bagaimana dia memprosesnya dalam
pikiran dan membaginya dalam kelompok-kelompok guna penyimpanan (storage)
dalam ingatan dan menemukannya kembali (retrieve)dengan mudah.
Kelompok-kelompok konsep yang dihasilkan pengolahan pikiran itu disebut
kategori. Kategorisasi psengamatan ini berbentuk bahasa, dan oleh karena itu
dapat diteliti melalui bentuk-bentuk tertentu dalam bahasa.
Karena
ada berbagai macam bahasa di dunia ini, kita menerima pendapat bahwa kategorisasi
itu bisa juga berbeda-beda. Akan tetapi ada terdapat sejumlah kategori yang
semesta (universal) sebagaimana ditemukan oleh Greenberg (1966). Sebagian
kategori semesta itu dibahas oleh Clark & Clark.
b. kategori-kategori sosial
Tidak ada komentar:
Posting Komentar